Perhatian: artikel ini memuat spoiler tentang cerita Disco Elysium.

Kita mengenal Role Playing Game (RPG) sebagai genre gim di mana pemain mengendalikan karakter di sebuah dunia dan menjelajahinya dalam sebuah alur cerita yang biasanya linier. Hal tersebut dapat dilihat pada gim RPG populer, seperti Final Fantasy 7.

Ini disebabkan oleh keterbatasan anggaran dan desain gim. Tidak memungkinkan suatu gim digital dapat dibuat sehingga menyediakan kebebasan untuk melakukan apapun yang diinginkan pemain. Namun, para pecinta gim menyukai kebebasan sehingga dapat dimengerti jika beberapa pembuat gim mencoba untuk membuatnya menjadi kenyataan.

Salah satu gim yang berhasil dalam menyediakan kebebasan yang menyerupai kebebasan total adalah The Witcher 3, di mana dalam dunia gimnya, pemain berperan sebagai Geralt of Rivia dalam berpetualang. Daripada membimbing pemain kepada sebuah cerita linier, berpetualang dan melakukan side quest di gim ini mempunyai dampak yang besar pada dunianya, termasuk pada cerita utama.

The Witcher 3 sukses di pasar gim dan memenangkan hati para pemainnya. Mereka menginginkan sebuah gim yang dapat memberikan kebebasan memilih yang bermakna dan berdampak pada sekitarnya. Syukur, penulis berpendapat bahwa ia telah menemukan penerus dari The Witcher 3 dalam hal kebebasan itu, walau tidak sama persis latarnya. Gim tersebut adalah Disco Elysium.

Latar Petualangan

Karakter utama baru terbangun dari mimpi buruknya

Gim dibuka dengan sang protagonis, setelah mengalami sebuah mimpi buruk, bangun dengan hangover di dalam kamar hotel yang berantakan, tidak dapat mengingat apapun. Dalam kata lain, protagonis bangun dengan amnesia akut.

Pada titik ini, pemain akan mengendalikannya, menjelajahi lingkungan sekitar. Di jalan, pemain akan menemukan bahwa protagonis merupakan sebuah detektif yang dikirim ke kota tersebut untuk menginvestigasi mayat yang tergantung di sebuah pohon terletak di belakang hotel.

Kasus ini bergantung pada protagonis dan pasangan detektifnya untuk memecahkan kasus mayat menggantung tersebut. Sebuah latar yang sederhana, tetapi membuka peluang yang sangat luas untuk menggunakan cara apapun untuk mencari tahu siapa pelakunya.

Kebebasan yang Bermakna dan Dinamis

Seperti yang sudah disebutkan, kelebihan Disco Elysium dibanding gim RPG lain adalah kemampuannya untuk memfasilitasi gaya bermain apapun yang diinginkan. Ditambah dengan keunikannya dalam penyelesaian konflik melalui dua sistem, yaitu skill check dan skill itu sendiri.

Mari kita awali dengan pembahasan mengenai skill check: bagi yang awam, inti dari skill check adalah memeriksa apakah karakter yang dimainkan telah memiliki level skill dan/atau skill yang sesuai untuk melakukan sesuatu. Di gim lain seperti seri Fallout, karakter yang dimainkan harus memiliki level skill yang sesuai agar dapat memilih sebuah opsi, seperti mencoba menghasut seorang NPC.

Disco Elysium menghapuskan sistem tersebut dan menggantikannya dengan sistem di mana pemain dapat memilih opsi manapun yang diinginkan terlepas dari level skill-nya. Level skill hanya memperbesar peluang keberhasilan, sehingga memberikan pemain sebuah peluang untuk melakukan suatu hal yang mendekati mustahil dalam konteks level skill jika pemain beruntung.

Pemain tetap dapat mencoba sebuah opsi walaupun skill level-nya nihil.

Hal lain terkait skill check di Disco Elysium adalah, walaupun terjadi kegagalan, pemain akan tetap diberikan sebuah reward dalam bentuk lain. Kegagalan dalam Disco Elysium tidak selalu berarti bahwa pemain akan dihukum, seperti dengan kematian karakter dan sebagainya. Terkadang, kegagalan akan membuka peluang untuk mengambil opsi lain yang tidak kalah menarik.

Sebagai contoh, pada saat pertama kali bertemu rekan detektif protagonis, Kim Kitsuragi, ia akan menanyakan namanya. Karena mengidap amnesia, pemain mempunyai opsi untuk memberi tahu bahwa ia telah kehilangan memorinya atau membuat nama sendiri. Jika memilih opsi membuat nama sendiri dan gagal, nama yang terbentuk adalah Raphaël Ambrosius Costeau.

Titik inilah yang menjadi sebuah reward bagi pemain karena, selain dapat menghapus nama itu dari memori protagonis, pemain dapat mengidentifikasikan diri protagonis dengan nama itu. Walaupun terdengar konyol, walau sudah diberi tahu nama aslinya, pemain tetap dapat menolak menggunakannya dan menggunakan nama Raphaël sepanjang playthrough.

Hal kedua yang perlu dibahas adalah tentang skill. Skill dalam Disco Elysium sangatlah berbeda dalam implementasinya dibanding gim lain. Untuk menyederhanakan konsepnya, skill di sini merepresentasikan sebuah sifat dalam jiwa manusia, seperti amarah, dan memiliki sebuah suara tersendiri dalam kepala karakter.

Skill ini akan berbincang dengan protagonis, berkomentar tentang situasi, dan lain sebagainya. Tergantung dengan level skill tersebut, suaranya akan lebih kencang atau pelan dibanding yang lain. Sebagai contoh, saat dihadang oleh sebuah pintu yang terkunci, jika level skill Physical Instrument tinggi, skill tersebut akan menyarankan protagonis untuk menendang buka pintunya.

Dinamika skill ini yang memperjelas jalan yang bisa diambil untuk membuat karakter pemain mempunyai sifat yang mereka inginkan. Sebagai tambahan, pemain juga akan dapat mencetak cerita yang unik dalam dunia Disco Elysium secara maksimal karena pilihan apapun yang diambil dalam gim ini dapat mempengaruhi gimnya secara bermakna.

Skill Conceptualization berkomentar tentang baju yang digunakan NPC karena level yang tinggi

Bermain Peran yang Bermakna

RPG dibuat dengan maksud seseorang bermain sebuah peran di dalam dunia tertentu. Mungkin pembuat gim bertujuan untuk memasukkan pemain dalam peran dan cerita yang sudah ditentukan dan rigid, hampir sama halnya seperti novel.

Ada juga yang bertujuan untuk melakukan hal yang sama tetapi memberi kebebasan untuk mengembangkan ceritanya sesuai dengan keinginan pemain, di mana pilihan-pilihan yang dapat diambil oleh pemain sangat bermakna dan akan berpengaruh besar terhadap ceritanya secara keseluruhan.

Mekanisme-mekanisme yang terdapat dalam Disco Elysium bisa dibilang sangat efektif dalam memfasilitasi hal tersebut. Mekanisme-mekanisme ini memberi peluang yang besar untuk seorang pemain mengekspresikan kehendaknya sekaligus melakukannya melalui dinamika yang menyenangkan. Ini telah terbukti efektif dengan berbagai penghargaan yang diterima Disco Elysium.

Kiranya tidak salah jika pembuat gim RPG yang menginginkan gimnya untuk memfasilitasi keinginan pemain untuk kebebasan bertindak untuk menjadikan mekanisme-mekanisme dalam Disco Elysium sebagai referensi untuk mencapai tujuan itu.