Mari kita akui satu hal: sejak pertama kali menggunakan internet, hampir semua dari kita setidaknya pernah satu kali menjadi korban video prank berisi jumpscare atau desahan perempuan dewasa.

Video-video seperti itu pada zaman dahulu mungkin ditemui di dalam sejumlah aplikasi permainan flash yang ada di komputer kita atau di situs-situs clickbait tertentu. Namun, seiring berkembangnya media sosial, video-video seperti itu semakin mudah ditemui di berbagai akun atau grup media sosial dengan caption yang menjadi umpan agar kita tertarik menonton video laknat tersebut.

Banyak di antara kita paham betul rasanya menonton video yang pada awalnya terkesan friendly, tetapi muncul gambar seram yang diiringi dengan pekikan horor secara mendadak di akhir video. Atau, ketika kita membuka video tertentu, langsung muncul suara desahan senggama yang diambil dari film porno barat, JAV, atau hentai yang dampaknya semakin parah jika kita tidak menggunakan earphone.

Dampaknya, banyak yang mengalami mimpi buruk akibat trauma melihat jumpscare atau bahkan ada yang sampai menghajar layar komputer. Bagi mereka yang terkena prank desah, mereka langsung menghadapi rasa malu yang besar karena dilihat oleh orang-orang di sekelilingnya atau bahkan diskors oleh kantornya akibat tidak sengaja menonton video tersebut di kantor.

Namun, ada kabar baik, nih! Kalian bisa menghindari tragedi yang serupa jika kalian bisa mengidentifikasi ciri-ciri dari video jumpscare dan desah sebelum prank tersebut muncul dan mengagetkan kalian. Bagaimana caranya? Mari ikuti tips di bawah ini:

Tindakan Pencegahan Sebelum Menonton Video

Begini skenarionya: seseorang menyebarkan suatu video di timeline media sosial kalian atau mengirimkannya secara personal ke DM kalian. Video tersebut terlihat biasa-biasa saja atau bahkan berisi konten lelucon di bagian awalnya. Namun, apakah kalian yakin bahwa video tersebut aman? Hati-hati, selalu ada kemungkinan bahwa video tersebut mengandung jumpscare atau desahan.

Oleh karena itu, penting untuk melakukan tindakan pencegahan saat awal kita melihat video tersebut agar kita tidak langsung terkejut oleh prank yang bisa muncul kapan saja di video tersebut. Kiat-kiatnya adalah sebagai berikut:

Matikan autoplay

Sering kali video prank (terutama prank desah) langsung memberikan kejutan bagi penontonnya sejak detik pertama video tersebut. Apesnya, banyak orang yang sebenarnya tidak bermaksud untuk menonton video tersebut sejak awal, tetapi ikut menjadi korban karena media sosialnya memiliki fitur autoplay yang langsung memutar setiap video di timeline secara otomatis (autoplay).

Dengan demikian, hal yang bisa dilakukan untuk mengatasi hal ini adalah dengan mematikan fitur autoplay tersebut. Jika kalian menggunakan Facebook, kalian bisa membuka Pengaturan -> Videos dan pilih "off" di kolom Auto-play videos. Jika kalian menggunakan WhatsApp, kalian bisa mematikan fitur auto-download sehingga kalian tidak mengunduh video tersebut secara otomatis.

Oh iya, halaman Komisi Pemberantasan Prank Desah dan Jumpscare selalu menampilkan peringatan ini di setiap postingannya. Kalian juga bisa ikuti tutorial-nya dengan menonton video ini.

Cek Komentar dan Jumlah angry react

Pepatah mengatakan bahwa pengalaman adalah guru terbaik. Hal itu sangat akurat jika ingin mengecek apakah suatu video itu memiliki prank atau tidak. Bagaimana caranya? Lihat pengalaman korban-korban lainnya di kolom komentar atau react.

Banyak orang biasanya sudah memperingatkan akan adanya jumpscare atau desah atau setidaknya memberikan sumpah serapah bagi penyebar video di kolom komentar. Selain itu, video dengan jumpscare atau desah selalu memiliki angry react dengan jumlah tak wajar, yaitu menjadi react terbanyak kedua atau ketiga di video yang sampulnya terlihat biasa saja tersebut.

Sama seperti sebelumnya, halaman Komisi Pemberantasan Prank Desah dan Jumpscare juga selalu menampilkan peringatan ini di setiap postingannya.

Turunkan Volume atau Matikan Audio

Terdapat satu unsur penting yang ada di dalam video prank jumpscare maupun desahan: audio. Dengan suara pekikan yang mengerikan atau desahan yang tidak senonoh, audio memberikan efek kejut yang memang ditujukan kepada korban: membuat kaget setengah mati atau mempermalukannya di hadapan orang-orang. Namun, hal tersebut dapat ditangani dengan satu cara mudah: menurunkan volume atau mematikan audio (mute).

Cara tersebut adalah salah satu metode pencegahan video prank yang paling efektif. Dengan cara tersebut, suara prank di dalam video jumpscare tidak akan terdengar sehingga kita hanya "dikejutkan" oleh gambar seram saja. Selain itu, cara tersebut juga menggagalkan suara prank desahan karena suara tersebut menjadi tidak dapat didengar. Dengan demikian, jika kalian tetap memutar videonya pun, rasa khawatir akan prank yang menakutkan dan memalukan dapat dihilangkan.

Cek Video Frame

Catatan: cara ini hanya berlaku untuk video prank jumpscare

Jika kalian menggunakan Facebook atau YouTube, terdapat cara lain yang dapat dilakukan untuk mengecek apakah video tersebut memiliki prank atau tidak. Caranya adalah dengan mengecek video frame dari video yang ingin kalian tonton.

Arahkan jari atau pointer mouse kalian ke titik-titik tertentu di dalam video bar kalian, terutama di bagian akhir video. Jika kalian tidak menemukan keanehan tertentu, video tersebut aman. Sebaliknya, jika mendadak terdapat gambar menakutkan, hampir dipastikan video tersebut adalah prank.

Menghindari Jumpscare dan Desahan Ketika Menonton Video

Seconds before disaster

Meskipun tindakan pencegahan sudah ada atau dilakukan, tidak jarang masih banyak orang yang menonton video mencurigakan tersebut, entah karena otomatis terputar akibat belum mematikan autoplay, tidak sengaja memencet play, atau memang penasaran dengan isi video tersebut.

Jika kalian sudah telanjur memutar videonya, ketahui ciri-ciri di bawah ini untuk memprediksi apakah video yang kalian tonton adalah prank atau bukan!

Mengenali Ciri-ciri Video Jumpscare

Mobil legendaris

Salah satu ciri video jumpscare yang paling umum ditemui adalah bagian awal video biasanya tidak mencurigakan. Hal itu dimaksudkan agar kita lengah dan menurunkan kecurigaan kita terhadap video tersebut. Setelah kita lengah, kejutan akan datang. Video jumpscare yang kental dengan ciri ini adalah Car Commercial yang dimulai dengan video mobil berjalan seperti biasa saja sebelum prank-nya muncul di akhir.

Selain itu, ciri video jumpscare lainnya adalah adanya bagian yang mendorong penonton untuk memfokuskan pengelihatan mata ke titik tertentu atau meningkatkan volume audio. Bagian itu dapat berupa permintaan tertulis di dalam video (seperti Sajjad Ali) atau objek tertentu yang "memaksa" kita untuk fokus ke bagian tersebut. Jumpscare dengan ciri ini dapat ditemui di dalam Ghost Caught on Tape atau yang populer di indonesia dengan sebutan "Kursi Goyang."

Kabar baiknya, video jumpscare memiliki durasi yang cukup panjang sebelum muncul prank yang ada di bagian akhir video. Dengan demikian, kalian dapat segera keluar dari video tersebut jika kalian sudah mendeteksi ciri-cirinya sebelum jumpscare-nya muncul.

Mengenali Ciri-ciri Video Desahan

Ya, video Pixar polos ini dapat menjadi thumbnail prank desah

Berbeda dari video jumpscare, suara desah di dalam video desahah sering muncul sejak awal pemutaran video. Hal itu dimaksudkan agar kalian tidak memiliki waktu untuk membuat tindakan pencegahan sebelum dijebak oleh suara desahan yang sialan itu. Akibatnya, banyak yang menjadi korban video desah karena tidak ada waktu untuk menggunakan earphone atau menurunkan volume di tempat umum

Namun, terdapat beberapa video desah yang menampilkan permintaan untuk menaikkan volume, memiliki thumbnail yang "mengajak" penontonnya untuk menyalakan audio, atau "memperingatkan" bahwa video ini memiliki konsekuensi tertentu jika menontonya. Misalnya, tulisan seperti "Tonton video ini jika kamu mau dicoret dari KK (Kartu Keluarga)" dan sebagainya. Jika kalian sudah melihat permintaan atau peringatan tersebut, segera turunkan volume HP dan scroll halaman media sosial kalian!

Jika Telanjur Menjadi Korban

Jangan seperti orang ini ya!

Sayangnya, tidak semua orang dapat waspada terhadap video jumpscare dan desah. Banyak orang-orang polos yang telanjur menontonnya hingga bagian prank tiba. Kaget? Tentu. Syok? Tentu. Jantungan? Bisa jadi. Malu? Sudah pasti.

Namun, jika kalian ingin tahu cara-cara meredakan dampak negatif akibat video-video laknat tersebut, kalian bisa ikuti beberapa tips di bawah ini.

Telanjur Dikageti Jumpscare

Jika kalian menjadi korban jumpscare, kalian tentu akan merasa kaget atau sedikit jantungan. Oleh karena itu, pertama-tama kalian harus tenangkan diri terlebih dahulu. Ambil air putih hangat untuk membantu menenangkan diri kalian. Setelah itu, jauhkan diri kalian dari komputer untuk beberapa saat.

Jika diri kalian sudah cukup tenang dan siap kembali ke komputer, segera hapus video jumpscare tersebut dari memori atau linimasa media sosial kalian dan blok penyebar video tersebut. Selain itu, tumbuhkan kepercayaan diri kalian bahwa banyak situs-situs atau pihak lain tetap menggunakan internet dengan bijaksana. Trust issue atau bahkan trauma terhadap internet mungkin akan tetap ada, tetapi pengalaman tersebut dapat menjadi "pemandu" kalian untuk mencegah hal serupa di masa yang akan datang.

Telanjur Mendengarkan Suara Desahan

Pelaku prank desah memang sengaja menyebarkan video desahan untuk membuat kalian malu dan merasa bersalah di hadapan publik. Oleh karena itu, cara terbaik untuk melawan prank desah adalah dengan bersikap biasa saja ketika prank tersebut terjadi kepada kalian.

Ketika prank desah terjadi, jangan panik dan matikan HP kalian dengan biasa saja. Jika kalian dilihat orang lain, jelaskan bahwa kalian menjadi korban prank desah. Sementara itu, jika kalian berada di ruang publik, bersikaplah seperti tidak terjadi apa-apa. Toh, orang-orang juga akan lupa atas kejadian yang menimpa kalian esok harinya.

Kalian tidak bersalah karena kalian memutarnya dengan tidak sengaja. Selalu ingat rule of thumb bahwa tidak ada seseorang yang sengaja menonton pornografi di tempat umum.


Demikianlah beberapa tips dari Risa Media mengenai cara-cara menghindari prank jumpscare dan desah yang sering mengganggu linimasa media sosial kalian. Penulis berharap kalian akan lebih berhati-hati dalam bermedia sosial ke depannya dan mengetahui mana saja video yang aman dan penuh jebakan.

Kalau kalian korban prank-nya, tetaplah kuat! Kalian akan lebih berani dan waspada ke depannya.

Kalau kalian pelaku prank-nya, jujur saya sangat speechless karena kekejaman dan kejahatan kalian. Untungnya, ada artikel yang dibuat khusus untuk kalian.