Beberapa hari yang lalu Fella sempat mencoba sebuah demo dari game buatan anak bangsa lagi nih, Riscomrades! Berbeda dari game yang sebelumnya sempat Fella review, game yang kali ini menggunakan aspek 3D ber-genre hack-and-slash dengan perspektif dari orang ketiga. Kita sebagai karakter utama dapat langsung menghajar monster dari field kita berada. Nggak pakai lama lagi nih, Fella bakal kasih tahu judulnya. Judul game ini adalah ProtoG dari studio Benua Softworks!

Pertama kali Fella mencoba memainkan game ini, tekstur 3D dari bahan metalnya cukup memanjakan mata, ditambah lagi dengan adanya voice act berbahasa Inggris dengan aksen amerika yang natural. Namun sebuah kekurangan yang Fella temukan dalam game ini adalah kurangnya render ataupun texturing pada karakter-karakter manusia.

Dalam game ini kita akan bermain sebagai seorang robot bernama Adam yang dibangunkan dari status hibernasinya oleh seorang manusia bernama Jack. Adam memiliki dua jenis senjata, yakni sebilah pedang sebagai senjata jarak dekat dan pistol laser dengan lubang bidik yang dapat diaktifkan menggunakan klik kanan. Jangan khawatir bila amunisi pistol kalian habis karena akan terisi sendiri seiring waktu.

Saat melawan bos—di sini baru ada seorang bos yang bernama The Brawler—scene pun berubah menjadi arena khusus hanya antara player dengan seorang bos. Sebelum berubah menjadi sebuah arena, kita akan menyaksikan cutscene dengan cinematography yang baik. Setelah melawan bos ini, demo game pun selesai.

ProtoG bertemakan dunia cyberpunk dengan khasnya lampu neon di jalanan yang cenderung redup penerangan. Adanya keragaman bahasa pada satu game juga menjadi ciri di mana dunia ini berada di dimensi yang berbeda dengan dimensi dunia nyata kita pada umumnya. Menurut Fella, konsep ini sangat bagus dan bisa memanjakan mata apalagi dengan tekstur dinding dan metal yang bisa lebih diperkuat. Akan lebih bagus lagi apabila lampu neon yang dipajang lebih bervariasi dan cuacanya dibuat hujan agar lebih terkesan cyberpunk-nya.

Dewasa ini, game open field dengan perspektif orang ketiga biasanya membolehkan player untuk menggunakan dodging atau menghindar, tetapi ProtoG tampaknya tidak memilikki control tersebut. Sebagai gantinya, ProtoG memilikki kontrol dash untuk menghindar dan lainnya. Kontrol mouse pada game ini cukup sensitif tanpa ada opsi untuk menyetting sensitivitas pada kursor.

Game ini masih dalam tahap pengembangan awal sehingga belum begitu terdapat penceritaan mendetail dalam demo. Namun dengan adanya cinematography yang baik dan 3D, ProtoG bisa menjadi salah satu jembatan developer lokal untuk go internasional. Waktu rilis game ini masih belum ditentukan tepatnya, tetapi yang jelas game ini akan tersedia pada tahun 2019. Bila kalian mau tahu lebih lanjut soal game ini, kalian bisa follow laman Steam-nya di sini.