Selamat datang kembali di Retro Corner, tempat untuk para gamer yang ingin bernostalgia dengan apapun yang berhubungan dengan gim lawas. Sudah pada tahu bahwa penayangan film Sonic The Hedgehog terpaksa diundur sampai tahun depan karena alasan tertentu? Mungkin kalian yang mendengar kabar ini antara sedih atau gembira terkait dengan alasan mengapa film tersebut harus diundur. Terkait kabar tersebut, pada Retro Corner kali ini penulis akan mengajak kalian untuk mengenal lebih dalam asal usul dari sosok landak tercepat ini!
Tentu kalian pada tahu siapa itu Sonic The Hedgehog kan? Ya, karakter landak biru pelari cepat ini adalah salah satu karakter gim yang sukses membesarkan nama Sega. Kemunculannya dimulai dari gim perdananya Sonic the Hedgehog yang dirilis untuk konsol Sega Genesis pada tahun 1991. Kini usia Sonic selaku maskot kesayangan Sega ini sudah menginjak 27 tahun. Diluar dari kesuksesan gim perdananya, meskipun kualitas gim Sonic naik turun, namun tidak membuat Sega memberi keputusan untuk mempensiunkan maskot ini dari industri video game.
Awal Mula Keberadaan Sonic Sebagai Maskot
Sebelum keberadaan Sonic, Alex Kidd merupakan karakter pertama yang dijadikan maskot untuk Sega pada era Sega Master System di tahun 1986. Pihak Sega menginginkan untuk bersaing dengan karakter flagship milik Nintendo, yakni Mario. Sayangnya Alex Kidd tidak bisa menjadi tulang punggung Sega untuk menyaingi Mario milik Nintendo yang jauh lebih populer dan laris manis. Kemudian diperkenalkan lah karakter Sonic The Hedgehog yang menggantikan Alex Kidd sebagai maskot setelah kesuksesan komersial dari gim perdananya.
Konsep Awal Sonic The Hedgehog
Pada acara Game Developers Conference (GDC) 2018 lalu, Naoto Ohshima selaku desainer karakter mengungkapkan latar belakang dari karakter Sonic. Pertama, pigmentasi warna biru Sonic dipilih untuk menyesuaikan warna biru pada logo Sega. Kedua, alasan mengapa ia memilih landak sebagai ras dari Sonic sendiri karena hal ini merupakan inspirasi dari sosok pilot pesawat tempur pada era Perang Dunia II. Sang pilot mengendarai pesawat yang memiliki kecepatan terbang yang tinggi, yang membuat rambut pilot tersebut berkibar kearah belakang seperti landak hingga ia dijuluki “Hedgehog“. Setelah sang pilot pensiun, ia menikahi seorang penulis cerita buku anak. Kemudian istrinya menulis sebuah cerita anak dengan tokoh landak yang merupakan referensi dari suaminya. Ohshima menyatakan bahwa inspirasi ini dapat dilihat pada logo menu utama, yang menampilkan Sonic dalam emblem sayap pilot.
Debut Perdana Sonic The Hedgehog
Sebelum adanya sistem save game seperti gim jaman sekarang, masih ingatkah kalian saat – saat dimana merasakan frustasi yang luar biasa pada tipikal gim 2D Platformer? Hal itu tentu menuntut kalian untuk mengulang kembali level gim yang kalian mainkan hingga akhirnya kalian terbiasa melakukan speed run. Mekanisme gameplay pada Sonic The Hedgehog memiliki konsep seperti itu. Melompat dan berlari melewati berbagai rintangan sudah menjadi hal mutlak dalam gim platformer. Namun, ketimbang menahan tombol berlari untuk menambah kecepatan berlari, Sonic hanya cukup berjalan ke depan dan secara perlahan menambah kecepatannya seiring waktu.
Kelanjutan Sonic The Hedgehog
Kesuksesan Sonic The Hedgehog tentu menghadirkan banyak sequel untuk gim tersebut yang menambahkan fitur gameplay dan karakter baru. Seri kedua yaitu Sonic The Hedgehog 2, yang memperkenalkan Tails sang rubah terbang berekor dua, yang menemani Sonic sepanjang perjalanan. Gim ini juga pertama kali memperkenalkan fitur Spin Dash dimana Sonic akan menambah kecepatan untuk berguling kedepan dan menghantam musuh. Sonic The Hedgehog 2 dirilis pertama kali pada tahun 1992 untuk konsol Sega Genesis.
Dilanjutkan oleh Sonic CDÂ yang dirilis pada tahun 1993 untuk ekspansi CD-ROM milik Sega Genesis, yaitu Sega CD. Gim ini memperkenalkan karakter baru Amy Rose sebagai gadis yang menyukai Sonic serta Metal Sonic sebagai musuh baru Sonic. Gim ini memperkenalkan level yang terbagi tiga masa yang bisa kalian tempuh, masa lalu, masa kini, dan masa depan. Sonic CD dinobatkan sebagai gim tersukses untuk platform Sega CD, yang dilanda beberapa masalah pada saat itu.
Kemudian Sonic The Hedgehog 3 dan Sonic & Knuckles, yang dirilis pada tahun 1994 dan sebagai seri Sonic yang terakhir untuk konsol Sega Genesis. Awalnya kedua gim ini dirancang sebagai satu seri. Namun karena keterbatasan biaya untuk cartridge dengan kapasitas yang lebih besar, maka Sega memutuskan untuk menjadikannya dua seri terpisah. Pada bagian atas cartridge Sonic & Knuckles memiliki slot untuk cartridge lain yang menghadirkan teknologi lock-on. Hal ini memungkinkan kalian untuk bermain Sonic The Hedgehog 3 menggunakan karakter Knuckles, begitu juga untuk Sonic The Hedgehog 2.
Memasuki Era 3D
Meskipun Sega Saturn telah rilis lebih dulu dari Nintendo 64, namun Mario sudah lebih dahulu beradaptasi dengan tampilan 3D pada gim Super Mario 64. Kali ini sudah saatnya Sonic melakukan tradisi yang sama, Sonic 3D Blast dan Sonic R sudah menghadirkan mekanisme 3D namun ternyata eksekusinya tidak terlalu memuaskan hati para fans Sonic. Kemudian setelah Sega Dreamcast dirilis, pada tahun 1999 munculah Sonic Adventure yang memberikan nuasa 3D gameplay yang lebih kental beserta sequelnya Sonic Adventure 2 yang dirilis pada tahun 2001 dan merupakan gim terakhir Sonic yang dirilis untuk konsol Sega, yang setelah itu menjadi gim multiplatform berhubung dengan keputusan Sega untuk berhenti dari bisnis konsol game.
Kegagalan Inovasi Yang Memandu Sonic Kejalan Sukses
Kali ini sepertinya tim kreator gim Sonic mulai mencoba melakukan eksperimen baru secara keseluruhan. Dimulai dari Sonic Heroes pada tahun 2004 yang sukses memberikan konsep team-up yang sangat fresh, namun ternyata setelah itu yang ada menghasilkan masa – masa kelam untuk era modern Sonic. Sonic The Hedgehog 2006 / Sonic 06 yang dirilis untuk penyambutan ultah Sonic yang ke-15 berakhir menjadi gim terburuk sepanjang masa. Dikarenakan gameplaynya yang terkesan mentah karena glitch dimana – mana serta penceritaannya yang menurut fans terlalu aneh untuk menjadi serial Sonic.
Untungnya hal tersebut tidak berlangsung secara terus menerus. Sama halnya dengan keadaan individu masing – masing, dimana kegagalan adalah kesuksesan yang tertunda. Semua ini dimulai semenjak kemunculan Sonic Colors yang dirilis untuk platform Wii dan NDS pada tahun 2010, gameplay yang menggabungkan element klasik dan modern membuat Sonic Colors menjadi gim yang membawa keluar Sonic dari masa kegelapan hingga menuju dunia yang penuh warna. Dilanjutkan oleh Sonic Generations dimana pihak Sega terlihat main aman dengan menghadiri kompilasi element classic dan modern Sonic, hingga Sonic Lost World dan Sonic Forces yang kualitasnya kembali standar namun tidak membawa kembali Sonic kemasa kelam sebelum Sonic Colors.
Itulah sebuah kultum tentang Sonic untuk Retro Corner hari ini. Walaupun kualitas Sonic memang selalu naik turun, namun tidak terlalu membuat banyak fans berhenti berharap akan perkembangan seri ini. Adakah teman-teman Riscomrades sekalian yang merasa ada pembahasan yang kurang? Atau punya masukan, saran, dan ide untuk bahasan Retro Corner berikutnya? Seperti biasa, silakan sampaikan pendapat kalian pada kolom komentar di bawah ini, ya!
Sampai ketemu di Retro Corner berikutnya!
 Penulisan oleh Ivan Mahendrawan.