Panasnya hubungan bilateral antara Jepang dan Korea Selatan kini merembet ke mana-mana, termasuk dalam film-film buatan Jepang. Instalasi terbaru Doraemon, yaitu Doraemon: Nobita’s Chronicle of the Moon Exploration, harus menunggu sampai waktu tayang di Korea Selatan. Film tersebut diumumkan telah ditunda dalam waktu yang tidak ditentukan.

Padahal, film tersebut terhitung populer, menjadi hit pertama di negara asalnya ditambah Vietnam dan bahkan Tiongkok, yang sering berseberangan dengan Jepang pula.

Selain Doraemon, adaptasi layar lebar Butt Detective: The Movie juga diboikot besar-besaran oleh masyarakat Korea Selatan, bahkan Spider-Man: Far From Home sebab afiliasinya dengan Sony, perusahaan Jepang. Padahal, film tersebut dibuat oleh Sony Pictures Entertainment, perusahaan berbasis Amerika Serikat.

Awal mulanya adalah pengetatan ekspor Korea Selatan yang dilakukan oleh Jepang untuk produk-produk semikonduktor, menuduh Seoul telah melanggar embargo bagi Korea Utara. Namun, tindakan tersebut dilihat sebagai balasan dari keputusan pengadilan Korea Selatan untuk Mitsubishi. Perusahaan tersebut diwajibkan membayar kompensasi atas orang-orang Korea yang dipaksa bekerja saat okupasi Jepang pada Perang Dunia II.

Warga Korea Selatan lantas langsung memboikot toko-toko Jepang dan membatalkan rencana kepergian mereka. Beberapa pom bensin bahkan menolak mengisi ulang bahan bakar mobil-mobil Jepang. Kuliner dan bir asli Jepang juga mengalami penurunan penjualan yang tajam. Uniqlo menyatakan terdapat ‘perubahan pemasukan secara signifikan’.

Situasi makin memanas ketika Jepang menghilangkan Korea Selatan dari ‘daftar putih’ untuk rekan-rekan berdagang di tingkat internasional. Sementara para elite pemerintahan berseteru di bidang kebijakan, para warga Korea Selatan melakukan apapun untuk menunjukkan ketidaksenangan mereka terhadap negara tetangga itu, salah satunya dengan menyobek nesoberi dari karakter Aquors.

Sumber: The Hollywood Reporter, Crunchyroll