Hai, hai Riscomrades! Wotakoi: Love is Hard for Otaku baru saja menutup musim pertama pada minggu lalu, tetapi suasana romantisnya masih mengawang-awang di udara. Terutama di benak para fangirls yang memimpikan akan kisah romansanya sendiri.

Wotakoi menceritakan tentang Narumi, karyawan swasta yang baru saja pindah kantor. Ia pindah karena merasa tidak cocok dengan lingkungan kerjanya yang lama setelah teman-temannya (dan mantan pacarnya) tahu kalau ia seorang fujoshi, alias fangirl komik genre boys love. Beruntungnya Narumi, teman-temannya di kantor yang baru ternyata banyak yang otaku. Beruntungnya lagi, Nifuji Hirotaka—teman sejak kecilnya yang otaku game— juga sekantor dengannya. Beruntungnya lagi, Hirotaka dengan gamblang mengajak Narumi pacaran dengannya dari episode pertama.

Sesuai dengan judul anime-nya, kehidupan cinta untuk otaku memang rumit dan keras. Kecuali kalau kamu seberuntung Narumi.

Nifuji Hirotaka adalah paket lengkap cowok sempurna yang diimpikan para fangirls (terutama yang menggemari genre boys love seperti Narumi). Mengutip Hanako, dari kesan pertama, Hirotaka berpenampilan menarik, ulet saat bekerja, dan kelihatannya bukan tipe yang suka selingkuh.

Itu saja sebenarnya sudah cukup untuk membuat calon mertua manapun luluh untuk menjadikan Hirotaka menantu. Namun, selama 11 episode yang tayang selama musim semi ini, Wotakoi mendemonstrasikan bahwa bukan Captain Levi Ackermann atau Uchiha Sasuke-lah yang didamba para fangirls, melainkan karyawan swasta kuper bermuka datar yang juga otaku gaming garis keras, Nifuji Hirotaka!

‘Romantis’ dan Pengertian

Sudah sebelas minggu berlalu dan kata-kata Hirotaka mengajak Narumi jadian dengannya masih terngiang di kepala. Hirotaka tahu Narumi sedang patah hati karena diputuskan oleh mantannya gara-gara ia seorang fujoshi. Sebagai gantinya, Hirotaka berjanji pada Narumi ia tidak akan membuat Narumi kecewa atau sedih, menunggunya lembur, tidak membuatnya merasa memilih pria yang salah, membantunya farming dan grinding kapanpun (ini penting!). Serta yang paling utama:

Hirotaka jelas punya skala prioritas yang tepat

 

Bisa Diajak Fangirling-an Bareng

Sebagai otaku, Hirotaka hanya tertarik pada game saja. Berlawanan dengan Narumi yang ceria, ia juga tidak pandai bersosialisasi dan juga seorang penyendiri. Tetapi ia tidak menolak saat Narumi mengajaknya menonton ulang Sailor Moon R (dan menangis bersama).

Oh iya, Hirotaka juga berbesar hati untuk membaca komik boys love yang direkomendasikan Narumi sampai habis. Benar-benar pria sejati.

Tidak Keberatan Soal Hobi Narumi yang Tidak Lazim

Hirotaka tidak pernah melarang kegemaran Narumi pada genre boys love. Ia tidak keberatan saat Narumi membaca komik boys love, atau mendadak heboh saat melihat 2 cowok berdekatan saat mereka kencan, dan malahan menawarkan diri untuk membantu Narumi jualan doujinshi boys love di Comiket. Hal yang jarang ditemukan di cowok pada umumnya. Atau mungkin juga karena Hirotaka biasa jadi korban untuk hal yang lebih parah lagi, misalnya …

Dipaksa crossdress

Dijodohkan dengan atasannya sendiri, Kabakura (yang ngomong-ngomong, adalah pacar Hanako yang juga seorang fujoshi)

‘Gelombang Sinyalnya’ Sama Dengan Narumi

Sepanjang penayangan Wotakoi, kita dibuat tertawa karena referensi dari budaya pop Jepang yang tidak ada habisnya. Nah, karena Hirotaka adalah otaku, jelas ia rajanya referensi budaya pop. Tidak semua orang bakal langsung paham kalau Narumi sedang mengutip penggalan lagu Vocaloid, tetapi Hirotaka tidak keberatan ikut bernyanyi.

Samar-samar, ada suara Hatsune Miku menyanyikan ‘Melt’.

Senyumnya

Buat yang ini, penulis sudah tidak perlu banyak komentar lagi.

Di awal cerita, Narumi mengeluhkan sulitnya punya pacar karena ia seorang fujoshi. Namun ternyata hubungannya kini bisa berjalan mulus, saat Narumi bertemu Hirotaka yang menerima dirinya apa adanya. Gimana Riscomrades, apa kualitas Hirotaka yang paling kamu suka? Atau justru lebih tertarik dengan Kabakura-senpai? Yang pasti, selamat berjuang dan semoga beruntung mencari Nifuji Hirotaka-mu sendiri, ya!

Tulisan ini adalah opini pribadi dari penulis, tidak mencerminkan pandangan umum Risa Media. Penulisan oleh Mocai.