Momijifest, yang diselenggarakan pada 29-31 Oktober lalu di Senayan Park (SPARK), berlangsung dengan cukup meriah. Tim Risa Media berkesempatan untuk mengujungi acara pada tanggal 30 dan 31, hari Sabtu dan Minggu. Apa saja yang terjadi di acara ini? Berikut ringkasan singkatnya.
Pada tanggal 30 Oktober, saya menggunakan transportasi umum untuk mendatangi lokasi ini. Terbukti, venue yang dipilih yaitu SPARK cukup nyaman untuk diraih melalui transportasi umum. Pengunjung bisa naik Transjakarta Koridor 9 dan turun di halte Senayan JCC, lalu melanjutkan jalan kaki sekitar 5 menit untuk sampai ke lokasi.
Opsi ini malah dapat dibilang lebih baik daripada menggunaan pribadi akibat padatnya kawasan Semanggi di masa akhir pekan. Tempat yang terjangkau dengan transportasi publik adalah nilai positif tersendiri yang menurut saya harus diikuti event-event jejepangan lain.
Lalu, proses untuk masuk ke dalam lokasi sendiri cukup lancar dan tidak ada maasalah. Meskipun sebelumnya terdapat beberapa niatan buruk dari bebreapa pihak untuk masuk lewat jalur tikus tanpa membayar tiket, namun hal ini dapat diantisipasi oleh pihak keamanan acara.
Meskipun begitu, situasi bottleneck tidak dapat dihindari mengingat lokasi acara hanya memiliki satu jalan masuk dan satu jalan keluar dan pengunjung yang hadir cukup banyak. Namun, penumpukan pengunjung di gerbang tidak terlalu parah mengingat penukaran tiket dilakukan di ujung lantai 1 SPARK, yang membuat pengunjung harus berputar cukup jauh terlebih dahulu dan tinggal menunjukkan tiket di gerbang masuk, memudahkan alur.
Venue yang ada sendiri tidak terlalu besar, namun dalam tempat berukuran sedang ini terdapat semua hal yang lumrahnya ada di event jejepangan. Beberapa stand merchandise dan fanart berjejeran di sebelah replika pohon Momiji. Terdapat juga challenge yang diselenggarakan oleh Kyou Hobby Shop untuk mengalahkan Raiden Shogun dalam waktu kurang dari satu menit dengan hanya menggunakan dua karakter bebas.
Ada juga beberapa stand makanan dan minuman, beberapa dari bisnis kecil dan lainnya dari nama besar seperti Lawson dan Marugame Udon. Pilihan yang ada cukup beragam mulai dari makan besar, kudapan, makanan penutup ataupun minuman dalam beragam bentuk. Poin terakhir ini penting mengingat kawasan Jakarta Pusat pada hari itu cukup panas, terik, dan kering.
Di tengah venue terhadap panggung yang diperuntukkan bagi konser dan coswalk maupun lomba cosplay. Posisi panggung cukup strategis dan memberikan ruang bagi penumpukan pengunjung ketika acara utama menarik banyak orang sekaligus memberikan ruang bagi stand dan para pengunjung yang tidak melihat panggung agar dapat melewati jalur di belakangnya.
Acer Palmatum, atau maple Jepang, menjadi tema dari acara ini. Motif maple dan warna musim gugur cukup terlihat dan cukup menyampaikan tema acara. Dengan kata lain: tim dekorasi telah melakukan pekerjaan yang cukup baik. Meskipun begitu, acara-acara selanjutnya di area outdoor SPARK mungkin dapat mempertimbangkan lebih banyak lagi dekorasi yang memberi tempat berteduh akibat faktor cuaca yang krusial.
Panasnya suhu di area acara membuat banyak pengunjung beralih ke gedung mall SPARK. Namun, pilihan ini meskipun memberikan pandangan menakjubkan berupa persilangan antara furry dalam fursuit, cosplay Genshin, dan keluarga yang sedang berlibur dalam satu ruangan, cukup menyulitkan akibat mall itu sendiri menjadi lumayan sesak dan sulit untuk dilewati. Belum lagi, para cosplayer mengganti kostum di kamar mandi yang terdapat di dalam mall.
Dengan kata lain, disarankan untuk telah terlebih dahulu makan, minum, dan menyelesaikan urusan kamar mandi sebelum datang ke acara-acara selanjutnya yang mirip dengan acara ini. Selain karena alasan-alasan yang sudah dijelaskan di atas, terdapat juga faktor bagaimana tenant makanan dan minuman yang tersedia berada di ranah menengah sampai menengah-ke-atas, dengan kisaran sekitar Rp40.000 sampai Rp110.000 sekali makan. Bahkan, salah satu restoran sempat menutup diri akibat kehabisan bahan baku dan perlu menunggu restock, belum lagi dengan waiting list yang ada. Terdapat stop kontak yang terbatas pula di kawasan acara, maka pengunjung perlu mengisi penuh baterai ponsel atau membawa powerbank sebelum datang.
Di hari selanjutnya yaitu 31 Oktober, saya melakukan hal yang sama dengan hari sebelumnya, ditambah melihat kehadiran bintang tamu seperti judge cosplayer pada waktu itu, yaitu Refeen. Sisanya, dapat dikatakan jika anda sudah mengunjungi acara ini dalam hari pertama atau kedua, anda tidak perlu mengulangnnya kembali di hari berikutnya. Hal ini berlaku untuk Momijifest atau acara-acara dengan skala serupa kedepannya. Oleh karena itu dari hari ini, catatan saya masih sama dengan hari sebelumnya.
Tidak ada catatan negatif serius yang saya dapatkan dari acara ini, kecuali hal-hal diluar kapasitas panitia seperti bagaimana halte transjakarta JCC Senayan sudah selayaknya direnovasi mengikuti halte-halte lain. Para cosplayer dan berkunjung yang bersesakan sampai ke tangga untuk menunggu bis koridor tertentu adalah satu-satunya pengalaman kurang baik saya dalam rangkaian acara ini.
Singkatnya, Momijifest patut diapresiasi karena mampu menjalankan acara secara baik sesuai dengan kapasitas yang dimiliki, dengan poin plus untuk aksesibilitas transportasi publik.
Sampai jumpa di acara berikutnya!