Beberapa waktu belakangan ini ranah media sosial diramaikan dengan salah satu restoran bernama Asobi Cafe yang isi menu di Go Food-nya nyeleneh semua. Menunya seperti apa, sih? Bisa dilihat pada sebuah pos di bawah ini:

Setelah kami telisik lebih jauh, ternyata semua itu adalah ulah dari sosok yang bernama Heru. Berdasarkan pernyataan di akun media sosial Facebook resminya, bahwa Heru adalah pelaku dari semua kegilaan tersebut.

Tak sampai di situ, bahkan Heru mencoba melakukan kegilaan dengan memenuhi permintaan pelanggannya seperti ini:

Awal mulanya kami tidak terlalu begitu tertarik memperhatikan hal tersebut, mengingat juga ada beberapa merek maupun usaha yang menggunakan metode pemasaran serupa. Namun, tingginya reaksi maupun minat dari orang untuk mengunjungi restoran tersebut memperkuat niat kami untuk berkunjung ke sana.

Sekaligus kami ingin bertanya lebih jauh mengenai sosok Heru ini.

T: Asobi Cafe ini sebenarnya apa, sih?
J: Asobi Cafe ini sebenarnya adalah kafe Jejepangan yang menjual beragam makanan maupun minuman yang dikemas dengan konsep kekinian.

T: Kafe ini berdiri pada waktu kapan?
J: Tepatnya pada 23 Februari 2019.

T: Keunikan yang dimiliki dibandingkan dengan restoran lain itu apa saja?
J: Hm, apa ya? Kami memiliki banyak board game, sih. Kami menyediakan board game bagi siapa saja yang ingin bersantap sembari bermain. Selain itu kami juga menyediakan akses Wi-Fi bagi pengunjung.

T: Di kafe ini kami melihat banyak sekali buku yang berjejer. Apakah itu juga termasuk pajangan atau bisa dibaca oleh seluruh pengunjung?
J: Kami menyediakan buku itu memang untuk dibaca oleh semua pengunjung di kafe kami. Silakan saja.

T: Bisa diceritakan bagaimana kafe ini bermula dan bisa seperti saat ini? Mengapa memilih nama “Asobi”?
J: Sebenarnya waktu itu kami memilih nama “Asobi” (bahasa Jepang dari “bermain”) karena awalnya ingin membuat kafe dengan konsep board game, tetapi setelah kami berdiskusi ternyata modal untuk membuat kafe board game sangat kurang. Maka dari itu kami banting setir dengan menjual makanan khas Jepang.

T: Kenapa yang dijual harus makanan khas Jepang, bukan makanan khas dari wilayah lain?
J: Mudah, karena kami memang suka Jejepangan. Dari itulah kami meng-kiblat-kan diri untuk lebih fokus membuat makanan khas Jejepangan.

T: Ooh, kalau suka Jejepangan berarti tahu Risa Media?
J: Sayangnya tidak. Maaf, ya. πŸ™

Hhe he he he…. :'(

T: Oke. Beberapa waktu belakangan kafe ini sempat viral karena menu di Go Food yang asal-asalan. Nah, kenapa bisa seperti itu, ya?
J: Sebenarnya itu memang ulah dari karyawan kami yang iseng. Kami juga berpikir menu kafe kami di Go Food sepi sekali, maka dari itu karyawan kami mengusulkan untuk membuat nyeleneh semua isi menunya agar orang lain jadi tertarik.

T: Kafe ini dikelola oleh berapa orang?
J: Ada lima orang. Kami semua adalah teman dan saling kenal.

T: Kami juga melihat bahwa gaya pos di media sosial kafe ini cenderung nyeleneh pula. Apakah itu untuk mengikuti tren atau ada maksud lain?
J: Sebenarnya itu memang kelakuan dari karyawan kami yang sifatnya memang nyeleneh. Jadi apapun yang ia buat di media sosial merupakan gambaran dari kelakuannya yang nyeleneh pula. Ya, sekaligus juga ikut tren, sih. He he he.

T: Sebentar, kalau kami boleh menebak, karyawan itu apakah bernama Heru?
J: Iya, benar sekali.

T: Wah, kebetulan sekali. Apakah kami boleh bertanya lebih jauh mengenai Heru ini? Atau kalau bisa diajak untuk ngobrol bareng di sini.
J: Heru ini sebenarnya adalah chef kami, tetapi ia juga memegang akun media sosial kafe ini. Ia cenderung lebih suka untuk tidak keluar dari wilayah kerjanya di dapur. Maklum, soalnya Heru pemalu sekali.

T: Duh, sayang sekali. Padahal banyak sekali orang yang mau tahu soal Heru. πŸ™
J: Wah, kami juga minta maaf tak bisa memenuhi permintaan kalian. Namun, kami pastikan ia kerja di kafe kami dan membuat kegilaan yang berfaedah untuk kelangsungan usaha kafe ini.

T: Ya, sudahlah. Akun Go Food dari kafe ini sempat kena suspend karena kelakuan Heru. Nah, kenapa bisa demikian?
J: Sebenarnya akun Go Food kami saat ini masih kena suspend, padahal sebelumnya sudah diaktikan kembali dan dibetulkan deskripsi menunya. Kami sama sekali tidak tahu alasan dari suspend tersebut, bahkan kami sudah menghubungi pihak Go Food dan mereka menjawab tak mengetahui alasan secara pasti. Sampai saat ini masih belum ada kabar terbaru dari pihak mereka.

T: Sebenarnya sangat disayangkan sekali, karena itu hal unik yang bisa memancing orang untuk tahu lebih dan datang ke kafe ini.Β 
J: Ya, begitulah. He he he he.

T: He he he. Apakah sebenarnya yang ingin disampaikan oleh kafe ini terhadap semua kegilaan yang terjadi di ranah media sosial akhir-akhir ini?
J: Apa, ya? Sebenarnya tidak ada, sih. Kami berniat untuk membawakan sesuatu yang lucu, itu saja. Bahkan kami tak menyangka bahwa yang dilakukan Heru itu bisa membuat viral dan kafe ini dikunjungi banyak orang.

T: Wah, jadi kerjaan Heru yang nggilani itu bisa membawa banyak orang untuk datang ke kafe ini, ya?
J: Ya, untungnya seperti itu. Awalnya kafe ini hanya ramai pada waktu makan siang maupun malam hari, tetapi karena kelakuan Heru maka kafe ini ramai terus setiap waktunya.

T: Kami tahu kafe ini dari media sosial resminya yang isinya shitpost melulu. Nah, apa tidak ada kepikiran untuk memberikan aksen shitposting di kafe ini?
J: Sebenarnya kami tidak kepikiran untuk melakukan seperti itu, tetapi karena kelakukan Heru (lagi-lagi) membuat kami untuk mencoba menambahkan aksen shitpost seperti itu.

T: Bisa dijelaskan kepada pembaca Risa Media alasan setiap orang harus berkunjung ke kafe ini?
J: Ya, kami harapkan setiap orang bisa datang ke kafe ini karena makanannya dan bukan karena Heru. Makanannya enak, tempatnya nyaman, dan ada permainan board game-nya. Oh, iya. Kami berusaha untuk menambah board game baru agar pengunjung semakin ramai.

T: Terakhir, apa yang kalian harapkan ke depannya untuk kafe ini?
J: Semoga nama Asobi Cafe ini semakin besar dan dikenal oleh masyarakat secara luas. Selain itu, semoga Heru tetap bisa memberikan kegilaan di ranah dunia maya agar setiap orang menjadi terhibur dan datang ke kafe ini.

T: Bicara soal Heru lagi, bisa nggak untuk sekali lagi mencoba mengenalkan Heru kepada kami dan pembaca Risa Media?
J: Udaaah. Untuk kalian para pembaca Risa Media, kalau memang ingin ketemu Heru, yuk dateng aja ke Asobi Cafe ini. Sekalian menikmati menu makanan dan minuman kami sambil seru-seruan. He he he.

Kami mengucapkan terima kasih kepada pihak Asobi Cafe karena telah memberikan kesempatan kepada kami untuk melakukan wawancara dan mencoba mengulik lebih dalam mengenai Heru (meskipun kami gagal menemui ybs. Hadeh.)

Heru, apabila kamu membaca artikel ini, perlu diingat bahwa seluruh warganet “memburu” kamu. Sekian.

Terima kasih kepada Aisyah dan Sena yang membantu melakukan wawancara kepada pihak Asobi Cafe!