Hai Hai Riscomrades! Kali ini kami akhirnya menginjakkan kaki ke Purwokerto! Nah, bagi yang belum tahu, Purwokerto adalah kota kecil di Jawa Tengah yang terkenal dengan dialek Jawa Ngapaknya.

Berjarak sekitar 3 jam kereta dari Yogyakarta, kota ini juga terkenal dengan sebuah Perguruan Tinggi Negeri (PTN) Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) yang kebetulan kali ini mengadakan event Jejepangan yang diklaim sebagai yang terbesar di Purwokerto!

Penuh

Event yang diadakan Himpunan Mahasiswa Program Studi Sastra Jepang Universitas Jenderal Soedirman ini mengambil tema “Candy Carnival: Lost in The Sweetland” sehingga segala pernak-pernik acara berwarna pink dan berkesan manis sekali.

Venue yang cukup luas.

Pada FJU 2019 kali ini, panitia membagi event ini menjadi 2 acara, yaitu lomba pendidikan yang lebih dulu diadakan pada 29 September 2019 di Fakultas Ilmu Budaya Unsoed dan festival. Festival ini sendiri diadakan di Taman Kota Andhang Pangrenan, Jalan Gerilya Purwokerto Selatan, Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah pada tanggal 6 Oktober 2019.

Antrian mengular dari awal acara.

Sejujurnya, penulis sendiri tidak berekspektasi tinggi dengan event ini dikarenakan minim informasi tentang kultur Jejepangan di daerah ini, terlebih kota Purwokerto ini cukup jauh dengan Semarang sebagai ibu kota Provinsi Jawa Tengah dan D.I. Yogyakarta sehingga dikhawatirkan event ini kurang bergairah. Namun, anggapan awal penulis salah besar.

Hayo bolanya di mana?

Pertama kali menginjakkan venue, penulis terkejut dengan antusiasme para penikmat kultur Jejepangan di wilayah Karesidenan Banyumas ini. Antrian pembelian tiket On The Spot (OTS) cukup panjang meskipun baru saja dibuka. Taman Andhang Pangrenan yang bekas terminal Purwokerto ini sangat luas dan asri sehingga cuaca terik siang itu tidak begitu terasa.Selain Stand makanan dan pernak-pernik,eEvent ini juga menyediakan Maid Cafe, Obakeyashiki atau Rumah Hantu ala Jepang, Penyewaan Yukata dan Mini Games seperti di stand-stand festival musim panas di Jepang!

Bersiap bertemu dengan Maid dan Butler.

Banyak juga lomba hiburan semacam lomba karaoke, lomba dance cover, lomba costreet, dll. Performer sendiri ada grup cover idol 48 Family STARLET48 (SRT48) dan grup dance cover Dark Choco.

Penampilan Lomba Dance Cover.

 

Guest Star yang dihadirkan cukup menarik perhatian, yaitu Influencer finalis generasi 3 JKT48 Rachel Florensia, Band Cover Luna Gravity, dan DJ asal Bandung Yochi. Sayangnya Penulis tidak bisa melihat penampilan dua nama terakhir karena harus mengejar kereta untuk kembali ke Yogyakarta malamnya…

Tidak ada motor yang aman.

Menurut penulis, event ini sangat layak didatangi pada tahun depan. Antusiasme pengunjung yang besar, Guest Star yang menarik, dan Panitia yang berhasil mengelola acara dengan baik dengan minimnya miss communiction atau delay yang lumrah ditemui pada event-event kampus lainnya membuat Festival Jepang Unsoed menjadi event rekomendasi penulis untuk dikunjungi meskipun cukup jauh dari kota-kota lain. Seperti slogan yang diusung panitia FJU, Langka Koe karo Rika ora rame!

Terima Kasih Purwokerto!

Liputan oleh Aditya Putera Tanriawan