Jika Anda memperhatikan deretan anime yang populer dalam 5 tahun terakhir, anime dengan cerita yang ringan dan karakter yang imut mendominasi pasar. Larisnya anime dengan gaya moe ini turut membangkitkan semangat penggemar jejepangan Indonesia untuk berkarya, mulai dari fan merch sampai komik.

Salah satu dari komik tersebut adalah PandaClip, sebuah komik strip ringan karya Agung Syaeful Anwar (Ikazu401). Baru dimulai 2017 lalu, komik ini dengan cepat meraih hati warganet, khususnya penggemar jejepangan yang menyukai anime gaya moe. Saking tenarnya, Anda dapat mengetahui komik tersebut buatan PandaClip, meskipun tidak ditulis sumbernya dan tidak ditambahkan watermark sama sekali.

Bertepatan dengan perhelatan Comifuro X baru-baru ini, Risa Media berkesempatan untuk mewawancarai komikus PandaClip secara langsung, khusus untuk Anda yang ingin mengetahui komiknya lebih jauh.

Sejak kapan mulai menggambar dan membuat komik?

Saya mulai menggambar di tahun 2009, zaman masih SMA kelas 2. Untuk komik, baru mulai akhir-akhir ini, itu pun masih diunggah di akun pribadi. Laman Facebook PandaClip sendiri baru ada pas 2017.

Kenapa memilih gaya gambar moe?

Sebelumnya, saya biasa menggambar gaya realis. Tapi, gaya moe jauh lebih sederhana dan cepat digambar. Selain itu, peluang pasarnya di sini juga besar.

Dari mana asal mula karakter-karakter Pandaclip?

Pas tahun 2013, WWF mengadakan kampanye cinta lingkungan. Karena memang saya suka gaya moe, saya membuat moefikasi hewan. Hewan yang pertama kali saya moefikasi adalah panda, yang kemudian diberi nama Chiwa. Kenapa panda? Karena saya memang suka panda, dan kebetulan logo WWF juga panda.

Agung Syaeful Anwar, komikus PandaClip

Pandaclip sudah terkenal akan gaya gambarnya yang khas. Ada tips khusus untuk menciptakan gaya yang khas itu?

Kuasai betul apa yang benar-benar Anda kuasai. Kalau memang tidak bisa menggambar detil, fokus di gaya gambar simpel. Jangan takut penggemar lari, karena semua punya pasarnya sendiri.

Berhubung sekarang sudah punya banyak penggemar, pasti ada beberapa di antaranya adalah penggemar maniak. Bagaimana cara menghadapi penggemar seperti itu?

Saya pernah mempunyai pengalaman buruk terkait penggemar maniak. Beberapa di antaranya adalah pengunggahan komik PandaClip di platform lain mengatasnamakan saya, dan juga penggunaan nama PandaClip dalam fansub tanpa seizin saya. Jelas saya kesal, tapi saya tetap berusaha tenang. Biasanya, saya mencoba untuk menyelesaikan masalahnya secara baik-baik.

Selain PandaClip, mas buat komik apalagi?

Saya juga membuat komik strip untuk Nusaimoe, lomba kompetisi maskot yang musim ketiganya akan dimulai tak lama lagi. Komik strip ini menceritakan tentang keseharian Nusa-chan, maskot Nusaimoe, dengan maskot peserta kompetisi.

Ada hobi lain selain menggambar komik?

Hobi saya terbilang biasa-biasa saya. Nonton anime, baca manga, dan jalan-jalan. Ya, jalan-jalan bisa menyegarkan pikiran dan menghasilkan ide baru untuk bahan komik selanjutnya.

Bagaimana pandangan Anda tentang industri komik di Indonesia?

Sebelum adanya platform komik daring, pasar komik Indonesia masih terbilang kecil. Baru setelah kehadiran platform komik daring, banyak orang berbondong-bondong menjadi komikus dan mendulang kesuksesan. Acara jejepangan kini juga marak akan komik original, tidak melulu diisi fan merch anime.

Apa rencana PandaClip selanjutnya?

Buat komik serial di platform komik daring tentunya. Ditunggu ya!

Selidik punya selidik, komikus Pandaclip juga senang menggambar karakter komik lain, termasuk Risa Comics.

Kesuksesan PandaClip dalam membuat komik Indonesia yang moe turut menginspirasi penggemar jejepangan lainnya untuk turut terjun ke industri komik. Tunggu apa lagi? Mari tingkatkan kualitas penggemar budaya jejepangan dengan berkarya!

Wawancara dan penulisan oleh Excel Coananda