Siapa yang belum kenal dengan Gawr Gura? Salah satu vtuber unggulan hololive EN ini tentu sudah berkali-kali lewat di linimasa media sosial anda. Atau mungkin anda sudah kelewat nge-shrimp dengannya dan ikut menjadi Chumbuds?

Belum tahu Gawr Gura? Sekilas saja, dia adalah Vtuber Hololive berwujud ikan hiu yang imut—meski sudah berusia ribuan tahun. Ia baru dua bulan bergabung di jajaran Vtuber Hololive, tepatnya di Hololive EN generasi 1 bersama Amelia Watson, Mori Calliope, Ninomae Ina'nis, dan Takanashi Kiara. Terlepas dari itu, kalian pasti sudah tahu quote terbaiknya: "a".

Bukan rahasia lagi jika quote singkat tersebut merupakan salah satu hal utama yang mendompleng kepopuleran Gawr Gura dalam waktu yang relatif singkat. Dari semua anggota Hololive, kanal YouTube Gawr Gura menjadi yang pertama tembus 1 juta subscriber. Pencapaian tersebut sangatlah fantastis: baru sekitar dua bulan berdiri, subscribers Gawr Gura telah jauh melampaui anggota Hololive EN lainnya, bahkan anggota Hololive JP yang sudah eksis lebih dari dua tahun.

Tentu kita bertanya-tanya bagaimana Gawr Gura dapat melampaui popularitas para sesepuh hololive lainnya dengan cepat. Lalu, apa hubungannya dengan ucapan "a" yang melekat kepada Gawr Gura? Selain itu, apakah ucapan "a" benar-benar mendorong Gawr Gura untuk mencapai 1 juta subscribers? Artikel ini akan mengulas bagaimana satu huruf — dan hal lainnya — dapat menjadikan seorang Vtuber populer dalam waktu yang relatif cepat.

Bagaimana Gawr Gura Menjadi Viral

Cara Menjadi Viral In General: Sebuah Misteri

Bagaimana suatu akun media sosial seperti Gawr Gura menjadi viral di media sosial masih menjadi misteri besar yang belum sepenuhnya dapat dipecahkan. Secara ilmiah, penelitian yang dilakukan Scholz dkk. (2017) mencoba menjelaskan hal tersebut: konten yang berhubungan dengan pengalaman dan mendukung idealisme serta citra pembaca akan lebih sering disebarkan sehingga menjadi viral. Meskipun demikian, hasil penelitian tersebut hanya mencakup 20% variasi penyebab viralnya suatu konten.

Mungkin kita bisa mempertimbangkan faktor lain, yaitu jumlah followers/subscibers. Meskipun kemungkinan viralnya konten dengan banyak pengikut itu lebih tinggi daripada dengan yang sedikit pengikutnya, faktor ini bukanlah faktor utama; seringkali konten viral juga berasal dari akun yang kecil, asing, dan tidak terkenal. Gawr Gura saja viral ketika akunnya baru dibuat.

Oh, coba kita lihat konteks dari konten yang dia tulis, "a".

Shitposting Lagi, Shitposting Lagi

Ya, benar. Lagi-lagi shitposting.

Sebuah media hiburan yang sudah eksis sejak lama, tetapi baru menjadi tren di internet dalam beberapa tahun belakangan.  Shitpost sendiri dapat dimaknai sebagai dua hal: postingan yang menyampahi internet — sehingga menjadi asal nama "shitpost"—atau postingan yang sangat absurd, tetapi menjadi lucu karena keabsurdannya tersebut. Tentu saja konteks "a" Gawr Gura masuk ke definisi kedua.

a

Manusia memiliki kemampuan untuk memaknai suatu benda dan menempatkan emosinya di dalam benda tersebut, baik sedih, senang, marah, maupun tertawa, berdasarkan identitas lain yang dianggap "mirip" dengan benda tersebut. Hal tersebutlah yang menjadi dasar dari kemunculan shitpost: ada suatu hal yang nirmakna, tetapi dimaknai sebagai lelucon karena hal tersebut serupa dengan hal lain yang dianggap lelucon. Konteks "a" Gawr Gura dapat dipahami dari kerangka berpikir tersebut.

Gawr Gura pada awalnya hanya menulis "a" di akun Twitternya sebagai uji coba saja. Namun, "a" di akun Twitter Gawr Gura dilihat sebagai lawakan absurd shitpost yang menghibur.

Berkat rantai komunikasi, "a"—yang telah memiliki identitas shitpost—kemudian menyebar ke berbagai kalangan wibu dan fans Vtuber di media sosial sebagai hiburan. Hasilnya sudah bisa ditebak: pembicaraan mengenai Gawr Gura meningkat yang berimbas kepada pertumbuhan subscribers dan followers Gawr Gura.

Hanya Karena "a" Saja?

Shitpost "a" memang membantu pertumbuhan pengikut Gawr Gura secara signifikan, tetapi hiburan dan lawakan saja tidak cukup. Hiburan yang popularitas akan segera jenuh dan tidak lucu lagi dalam beberapa minggu atau bulan sejak hiburan tersebut muncul. Hal tersebutlah yang menjebak orang-orang seperti Udin Sedunia dan Norman Kamaru: Sikap mereka yang "kekeuh" dengan gaya hiburan mereka sejak awal menjadi senjata makan tuan dan membuat mereka gagal tenar dalam jangka panjang.

Lalu, apa yang dilakukan Gawr Gura untuk melanggengkan popularitasnya? Gawr Gura ikut menunjukkan kepiawaiannya bermain gim lintas genre di dalam stream-nya. Ia handal dalam bermain Minecraft yang merupakan game sandbox hingga Amnesia yang bergenre horor. Tidak hanya itu, ia juga menunjukkan kemahiran menyanyikan sejumlah lagu di sejumlah stream-nya, contohnya cover lagu Ride on Time yang mendapat pujian yang signifikan dari Chumbuds.

Selain itu, kondisi pandemi COVID-19 juga ikut membantu popularitas Gawr Gura (dan vtuber Hololive lainnya). Pemberlakuan lockdown, PSBB, dan work from home (WFH) menyebabkan orang-orang mencari hiburan di gawai mereka untuk melepas bosan di rumah. Akibatnya, sebagai bagian dari industri hiburan, Gawr Gura dan segenap Vtuber tentu saja ketiban durian runtuh dari peningkatan hiburan digital berkat COVID-19.


Dengan demikian, Gawr Gura secara tidak langsung telah memanfaatkan shitpost "a" untuk meningkatkan popularitasnya sejak dimulai. Namun, ia tidak terlena oleh popularitas instan yang ia peroleh melalui "a"; ia tetap berusaha menciptakan konten-konten yang menunjukkan kemahirannya dan didukung oleh kondisi yang berpihak kepadanya. Semua hal tersebut, pada akhirnya, menjadi bekal dan berkah yang kuat bagi Gawr Gura untuk melesatkan popularitasnya hingga menjadi vtuber pertama yang mencapai 1 juta subscribe di YouTube.

Tentu cerita akan berbeda apabila Gawr Gura terus-terusan mengandalkan "a" dalam stream-nya.