Begitulah sejarah singkat Risa Media, umumnya disapa Rismed. Media yang kerap kali malang melintang di kancah perwibuan ini dimulai oleh tiga pemuda dengan ide gila. Satu orang memiliki keahlian coding. Satunya lagi mempunyai minat akan jurnalistik dan perwibuan. Tidak lupa seorang komikus yang karakter utamanya dijadikan maskot sekaligus imej dari media baru ini.

Awalnya, Rismed beroperasi seperti media pada umumnya. Memberitakan kabar perwibuan terkini, meliput berbagai festival anime, dan melakukan wawancara. Namun, ada satu artikel yang menjadi awal mula dari semuanya. Kesamaan Love Live! dengan Skandal Korupsi e-KTP – lagi-lagi ditulis dengan ketidakseriusan, berhasil viral. Artikel ini tidak semata-mata mewartakan kabar yang tengah hangat, tetapi juga memberikan sejumlah opini terkait kasus yang ada. Hal inilah yang menjadi pembeda dengan media wibu lainnya, dan memulai imej baru Rismed sebagai media perspektif yang selalu segar dan menarik dibaca.

Dari Artikel ke Artikel, Acara ke Acara

Salah satu kegiatan dari media wibu adalah meliput, dalam hal ini festival anime. Mulai dari festival anime besar seperti Anime Festival Asia dan Ennichisai, event comic market seperti Comifuro, dan berbagai macam acara lainnya di berbagai daerah. Untuk menunjang aktivitas ini, Rismed mendirikan cabang di Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur, di mana ketiga daerah ini banyak digelar acara jejepangan.

Sesi wawancara dengan Aliga, salah satu cosplayer terkenal yang dibawakan di acara CF9.

Dalam perjalanannya, kami juga melakukan wawancara dengan berbagai tokoh terkemuka dalam bidangnya. Mulai dari Heiakim sang komposer kawakan kala itu, komikus yang tengah naik daun seperti Yozhman dan Pandaclip, hingga cosplayer kondang seperti Matcha Mei, Ola Aphrodite, bahkan Aliga. Dari mereka inilah kami mendapatkan berbagai pandangan baru akan hobi mereka, juga turut menginspirasi kami dalam membuat beragam artikel ke depannya.

Dari berbagai sumber inilah, artikel opini Rismed disusun dengan sedemikian rupa. Kami juga tidak gentar untuk mengabarkan opini yang kontroversial, bahkan ketika mayoritas berkata lain. Hal ini juga yang membuat artikel opini Rismed selalu ditunggu-tunggu oleh pembacanya.

Otsukare!

Di mana awal, pasti ada akhir. Tak terkecuali Rismed, yang sudah menemani Anda selama 6 tahun terakhir. Banyak masa-masa yang sudah dilewati, di mana festival anime semakin banyak dari hari ke hari, kemudian mendadak terhenti karena pandemi, hanya untuk kemudian menggeliat lagi setelah pandemi usai.

Pada masa tiga tahun pandemi inilah, kehidupan dan kebiasaan masyarakat banyak berubah, begitu juga dengan tim kami. Tim Rismed yang dulunya sering merilis artikel, lambat laun semakin jarang merilis artikel karena terhalang oleh prioritas hidup lainnya. Perubahan prioritas hidup ini jugalah yang membuat kita kesulitan untuk melakukan regenerasi, merekrut penulis muda berbakat yang mungkin dapat meneruskan Rismed ke depannya.

Terakhir kalinya Anda akan melihat Risa berkostum media. Simpan ini baik-baik. (Karya: Sudhi)

Kami tidak ingin mundur dengan kehilangan dan kesedihan, melainkan dengan terima kasih. Untuk penggemar yang senantiasa membaca artikel-artikel kami, untuk tim yang sudah bekerja sama selama ini, tidak lupa untuk mereka yang melayangkan kritik dan saran jika kami berbuat salah.

Untuk menutup lembaran kiprah Risa Media, kami tidak akan menggunakan kata 'selamat tinggal' dan sejenisnya, melainkan 'otsukare'. Bermakna "terima kasih atas kerja kerasnya", kata-kata ini umum diucapkan setelah lelah seharian menghadiri festival anime. Meskipun Rismed sudah usai, kehidupan belum, dan masih akan terus berjalan. Masih banyak mimpi-mimpi yang dapat dikejar ke depannya.

Otsu Rismed!