Dunia pop kultur kembali berduka hari ini, melepas kepulangan komikus legendaris Stan Lee. Beliau menghembuskan napas terakhirnya pada tanggal 12 November 2018 (waktu Pasifik) di usia 95 tahun.

Lahir dengan nama Stanley Martin Lieber pada tahun 1922, Stan Lee muda telah menaruh impiannya menjadi penulis terkenal di Amerika Serikat. Ia telah bekerja dalam beberapa agensi berita sebelum akhirnya masuk ke Timely Comics (sekarang Marvel Comics) pada tahun 1939. Karirnya merangkak naik mulai dari asisten, penulis, editor, hingga akhirnya menjadi publisher di Marvel.

Merevolusi Superhero

Stan Lee di masa mudanya.

Pada akhir 1950an, karakter superhero identik dengan perawakan yang sempurna dan tanpa cela. Hal ini terlihat jelas dari seri Justice League rilisan DC Comics, kompetitor Marvel. Akan tetapi, Stan Lee berpikiran lain. Ia melihat superhero tak ubahnya manusia biasa. Mereka dapat merasakan hidup susah, konflik kepentingan, juga merasakan cinta dan sakit.

Bersama Jack Kirby dan Steve Ditko, buah pikirnya ini pertama direalisasikan di Fantastic Four, kemudian Hulk, Thor, Iron Man, X-Men, Doctor Strange, dan yang terutama, Spider-Man. Beberapa karakter ini hidup di alam yang sama, berkolaborasi membentuk The Avengers, yang juga menyertakan Captain America dari era 1940-an.

Menjadi Wajah Marvel

Setelah berhenti menjadi komikus di tahun 1972, Stan Lee menjadi publisher sekaligus wajah dari Marvel Comics. Ia sempat memegang jabatan menjadi CEO perusahaan dalam waktu singkat, dan kemudian hengkang karena ia lebih senang menjadi publisher. Ia juga turut terlibat dalam proyek komik di luar Marvel, seperti manga Karakuri Douji Ultimo terbitan Shueisha. Uniknya lagi, ia juga sempat membuat komik untuk pesaing Marvel, DC Comics, dalam judul Just Imagine.

Bagi kalangan muda yang baru menggemari Marvel pada era Marvel Cinematic Universe, Anda tentu akrab dengan penampilan singkat bapak tua yang menjadi supir truk, jenderal PD II, juri kontes kecantikan, bartender, tukang pos, dan lain sebagainya. Ya, Stan Lee memang menjadi cameo dari berbagai film dalam seri MCU, atas kontribusinya yang telah mengembangkan Marvel Comics, dari studio komik kecil-kecilan hingga menjadi ikon pop kultur seperti saat ini.

Selamat jalan, Stan Lee..