Hai hai Riscomrades! Kali ini, tim Risa Media berkesempatan untuk mengunjungi pasar komik indie Comicsphere. Acara ini diselenggarakan mulai dari jam 09.00 dan ditutup pada 18.00 sore, pada hari Sabtu, tanggal 1 Desember 2018 di Spasial, Bandung. Dalam kesempatan ini, kami melakukan reportase lapangan di lokasi.

Comicsphere diselenggarakan oleh Unit Kegiatan Mahasiswa Balon Kata dari Universitas Telkom, suatu komunitas yang bertujuan membimbing dan mengembangkan minat dan bakat anggotanya. Acara ini merupakan kegiatan eksternal besar pertama mereka, setelah sebelumnya sukses melaksanakan beberapa kegiatan lokal.

Pasar komik ini sendiri dibuat dengan motivasi untuk mewadahi para artist indie. Banyak peminat untuk hasil kreasi semacam komik-komik lokal dan produk-produk kreatif lainnya di Bandung ini. Sayangnya, acara untuk mewadahi dan memfasilitasi pertemuan konsumen dengan kreator terhitung sedikit. Oleh karena itu, Comicsphere hadir sebagai salah satu fasilitator agar kreator dapat berinteraksi dengan konsumennya.

30 Kreator Lokal Ikut Meramaikan Comicsphere 2018

Acara ini dipenuhi oleh 30 kreator yang berasal dari berbagai daerah, mayoritas di antaranya lingkar karya independen. Ada beberapa booth mahasiswa spesifik dari kampus tertentu, seperti Pasukan Komik Maranatha dari Universitas Kristen Maranatha dan Divisi Manga Punten UKJ Institut Teknologi Bandung. Adapun lingkarya yang memenuhi acara beberapa diantaranya yaitu Kroma, Pandaclip, Wibuverse, Doujin Dalam Botol, Hellmates Circle, dan Lingkarya Moesia. Produk yang diperjualbelikan pun tak sebatas komik, terdapat pula ilustrasi, poster, artbook, zine, stiker, gantungan kunci, totebag, dan lain sebagainya.

Terdapat juga beberapa bincang-bincang dengan kreator lokal seperti diskusi bersama tokoh-tokoh di balik Kroma, yang menceritakan perjalanan dan motivasinya dalam menggambar dan membuat komik. Dalam perbincangan tersebut, terdapat banyak saran untuk kreator-kreator baru yang ingin memulai kegiatan menggambar dan membuat komik, terutama dalam hal pentingnya tujuan untuk menentukan arah kedepannya.

Fasilitas yang Cukup, Rundown Acara yang Runut

Fasilitas sendiri terhitung cukup lengkap dengan tersedianya tempat salat dan tempat makan di dalam lokasi. Sejak pagi hari ketika gerbang baru dibuka, sudah mulai terlihat pengunjung yang mendatangi lokasi. Suasana ini bertambah ramai dan padat ketika menjelang siang, saat semakin banyak pendatang yang memenuhi venue, berinteraksi dengan para kreator. Selain kegiatan transaksi dan jual-beli, Comicsphere juga mewadahi pertemuan antar komikus dan pihak-pihak industri kreatif lokal, juga bertukar informasi dengan para konsumen yang datang.

Comicsphere sendiri pada akhirnya ditutup pada pukul 18.00 sore dengan meriah. Meskipun masih ada sejumlah kekurangan, bisa dibilang acara ini telah sukses mewadahi pelaku industri kreatif lokal.

Tahun depan, Balon Kata akan menyelenggarakan Comicsphere kembali, dengan tujuan yang sama, untuk memfasilitasi dan mendukung kreator-kreator independen.

Liputan oleh M Naufal Hanif dan Rama Aryadi.