Mieruko-chan merupakan manga komedi-horor oleh Tomoki Izumi yang diserialisasikan secara daring melalui Web Comic Apanta. Premis awal dari Mieruko-chan cukup sederhana: Miko Yotsuya, seorang siswi SMA, dapat melihat makhluk-makhluk dan peristiwa supernatural. Beda dengan orang 'indigo' lokal yang terus-menerus menunjukkan 'kekuatan'-nya di hadapan kita, Yotsuya berusaha sekeras, sekeras mungkin untuk berpura-pura bahwa ia tidak punya kekuatan itu, bahwa ia tidak melihat apapun, dan semuanya akan baik-baik saja.

Semuanya tidak baik-baik saja. Bukan hanya Yotsuya bisa melihat makhluk-makhluk supernatural, mereka juga sadar bahwa Yotsuya bisa melihat mereka, alhasil banyak diantaranya berusaha 'menggangu' dan 'mengintervensi' kegiatan sehari-hari Yotsuya dan teman-temannya yang seharusnya biasa-biasa saja.

Namun, meskipun terdengar sebagai komik horor, Mieruko-chan justru mengedepankan fakta 'Yotsuya bisa melihat' dengan 'Yotsuya tidak ingin melihat' agar menjadi formula gag manga yang berpusat pada bagaimana kegiatan sehari-harinya, yang oleh teman-temannya dilihat biasa saja, menjadi mengerikan dan cukup suram. Formula ini cukup berhasil, karena sosok supernatural ini ada di mana-mana: di kamar mandi sekolah, di dekat antrean kios donat terkenal, maupun di restoran keluarga. Yotsuya selalu harus berusaha keras untuk mengabaikan semua hal ini dan menjalankan kehidupannya seperti biasanya.

Komedi yang ditawarkan oleh Mieruko-chan cukup menarik dengan pembawaan yang sederhana membuatnya menjadi bacaan ringan untuk mengisi hari. Meskipun begitu, gag yang diulang-ulang akan menjadi kering segera pada chapter kesekianbelas, dan untungnya sang penulis menyadari hal ini dan segera menambahkan 'nyawa' berupa perkembangan plot di dalamnya. Melalui perkembangan plot ini, Mieruko-chan 'diselamatkan' dari sekadar lelucon yang diulang-ulang menjadi lelucon yang ditahan oleh alur cerita yang cukup solid.

Penambahan karakter Zen-sensei, Takeda, dan Romm beserta penggerak cerita besar seperti 'kuil yang tidak bisa dilihat siapapun' atau 'motif di balik Romm' yang, meskipun benar-benar supernatural, utamanya bekerja seperti tukang trik murahan yang belasan tahun lalu muncul di layar kaca anda meminta registrasi SMS untuk sulapan mereka.

Latar belakang yang disusun di balik Zen-sensei juga cukup menarik, memberikan motif baru agar Yotsuya tidak sekadar membawa alur cerita terus-menerus tentang 'melupakan bahwa ia bisa melihat makhluk halus'. Ini bukan berarti alur cerita lantas menjadi serius, namun setidaknya kedepannya ada alur yang menggerakkannya melampaui gag manga yang mungkin hanya bisa bertahan sejumlah belasan episode.

Catatan terakhir: meskipun para penonton adaptasi animenya merasa bahwa terlalu banyak fanservice tidak perlu dalam judul ini, kehadiran ecchi dalam manga Mieruko-chan, meskipun ada, untungnya tidak terlalu banyak ataupun mengganggu.

Akhir kata, Mieruko-chan adalah manga yang cukup menghibur dengan komedi yang segar didukung oleh alur cerita yang memadai. Penggambaran horor-nya yang sangat ringan (meskipun sangat detail) menjadikan judul ini cocok bagi merhoror maupun mereka yang sama sekali tidak kuat mengonsumsi serial-serial horor. Cocok bagi penikmat manga komedi maupun manga horor.