Sutradara anime kawakan Yutaka Yamamoto mengunggah sebuah dokumen pada blog pribadi miliknya pada Senin (11/3) lalu. Isi dari blog yang diunggahnya adalah pengungkapan kalau dirinya telah mengajukan pernyataan bangkrut pada firma yang ia kelola sejak 4 Maret silam.

Yamamoto menjelaskan bahwa perihal pengajuan bangkrut dialamatkan kepada firma yang dirinya kelola, Ultra Super Picture. Firma bersama tersebut telah berdiri sejak 2011 untuk studio anime Sanzigen, Ordet, dan Trigger. Yamamoto menyatakan dalam dokumen yang diunggah tersebut bahwa dirinya mengajukan bangkrut karena kesulitan untuk membayar utang kreditor milik firma Ultra Super Picture sebesar 100 juta yen (sekitar 1.2 milyar rupiah). Dokumen tersebut juga menyatakan bahwa dirinya “hampir” tidak memiliki utang selain cicilan mobil dan cicilan kartu kredit pribadi miliknya.

Takkan Menghambat Film Anime Besutannya

Dalam dokumen tersebut, Yamamoto menyatakan bahwa dirinya bersama Twilight Studio yang sedang membuat film anime Hakubo tidak memiliki hubungan dengan perihal kebangkrutan yang dialami oleh >Ultra Super Picture. Dia memastikan bahwa dana dalam pembuatan film anime miliknya tidak akan terhambat. Yamamoto juga menambahkan bahwa tidak ada sepeserpun dana yang terkumpul dari urun dana terpakai untuk membayar utang para kreditor dari Ultra Super Picture.

Film besutannya tersebut masih direncanakan tayang pada Mei nanti. Studio Twilight telah mengumumkan pada Januari silam bahwa film anime tersebut akan dibuka di Jepang di Bioskop Porepore, Iwaki Onahama, di prefektur Fukushima bulan Mei mendatang, kemudian tayang di bioskop Fukushima lainnya sebelum dirilis ke seluruh penjuru Jepang.

Yamamoto meluncurkan kampanye urun dana melalui Kickstarter untuk pembuatan film anime Hakubo pada Februari silam. Kampanye ini menargetkan untuk meraih dana sebesar 5 juta yen (sekitar 640 juta rupiah) sebelum tanggal 31 Maret agar bisa menyediakan sulih teks film dalam bahasa Inggris dan menyebarkan pemutaran perdana di seluruh Fukushima. Sampai sekarang ini, dana yang telah terkumpul telah mencapai lebih dari 1 juta yen lebih (sekitar 128 juta rupiah) dari target 5 Juta yen yang ditargetkan.

Yamamoto merencanakan agar film anime tersebut menjadi self-described terakhir dari “Trilogi Tohoku” yang berlatar di daerah utara Tohoku, Jepang. Hakubo bercerita tentang pemuda-pemudi yang tinggal di kota Iwaki, Prefektur Fukushima pasca gempa bumi dan tsunami pada 11 Maret 2011. Dua proyek film Tohoku sebelumnya adalah Blossom dan Wake Up, Girls!, yang mengambil latar Kota Otsuchi, Prefektur Iwate dan Kota Sendai, Prefektur Miyagi.

Sumber : ANN, Blog pribadi Yutaka Yamamotoย