Sebulan sudah sejak HoYo FEST digelar di Warung Koffie Batavia. Meskipun penuh drama di hari pertama, gelaran ini berangsur-angsur membaik. Dekorasi diperbanyak, tata makanan dipercantik, dan masih banyak. Tragedi 'pempek 103 ribu' saat Honkai dan 'merch dicuri' saat Themis ternyata tak melunturkan antusiasme penggemar. Terbukti di tanggal 3 Desember kemarin, hari pertama HoYo FEST untuk Genshin Impact, kafe ini diserbu penggemar yang ingin merasakan sensasi berada di Teyvat.

Untuk menghindari hancurnya nama baik jika gelaran sampai gagal, baik pihak miHoYo maupun Warung Koffie Batavia benar-benar mempersiapkan diri. Dekorasi ruangan diramaikan. Tampilan makanan dipercantik. Stok merchandise yang akan dijual diperbanyak, agar penggemar dapat berkesempatan membelinya tanpa takut kehabisan.

Terlepas dari semua persiapan di atas, hari pertama HoYo FEST Genshin tanggal 3 Desember kemarin masih saja melahirkan drama. Datangnya bukan dari Warung Koffie Batavia, melainkan di sebuah tempat 22 km ke arah timur. Namanya tak asing bagi sebagian orang, yang juga tak kalah dengan asupan dramanya: Kyou Hobby Shop.

Kyou dan Segala Kisahnya

Kyou Hobby Shop, atau selanjutnya kita sebut sebagai Kyou, adalah sebuah toko yang menjual berbagai pernak-pernik anime, mulai dari printilan aksesoris hingga figur jutaan rupiah. Selain menjual barangnya secara daring, Kyou juga memiliki toko sekaligus gudang di kawasan Harapan Indah, Bekasi.

Di kalangan perwibuan, Kyou adalah nama besar. Setiap perhelatan anime digelar, stannya tampil mentereng mengalahkan apapun di sekelilingnya. Berbagai pesaing datang dan pergi, tetapi kalah nama oleh Kyou. Sayangnya, Kyou sendiri juga sering terlibat dalam berbagai drama. Mulai dari pesanan pre-order yang tak jelas gimana kabarnya, layanan konsumen yang tak cepat tanggap, hingga sang CEO yang jarang melibatkan diri dalam urusan toko.

Saat HoYo FEST digelar di Warung Koffie Batavia, Kyou melihatnya sebagai peluang. Banyak yang kecewa dengan HoYo FEST resmi. Mulai dari dekorasi yang kurang semarak, makanan yang tidak cocok dengan tema gim yang dipajang, kehabisan merchandise, hingga gagal datang karena reservasi sudah penuh.

"Bagaimana kalau kita membuat gelaran serupa, tetapi jauh lebih baik?",  pikir orang Kyou pada saat itu.

Lahirlah 'Genshin Impact Exhibition', sebuah unofficial fan event yang diadakan di tanggal yang sama dengan perhelatan HoYo FEST resmi. Diadakan di toko fisik Kyou di Bekasi, gelaran ini dipenuhi dengan berbagai dekorasi semarak dari gim asal Tiongkok ini. Berbagai merchandise resmi Genshin Impact juga dihadirkan di sini. Tak hanya itu, berbagai makanan yang terinspirasi dari kekayaan kuliner Teyvat juga dihadirkan di sini.

Kehadiran acara ini tentu disambut pro dan kontra. Mereka yang pro menilai bahwa gelaran tak resmi ini jauh lebih niat dibanding gelaran aslinya. Sedangkan mereka yang kontra menyoroti fakta bahwa acara ini memang sengaja ditujukan untuk menandingi gelaran aslinya. Hal yang ditakutkan, gelaran aslinya menjadi kurang diminati, dan miHoYo tak mau lagi menggelar HoYo FEST di Indonesia, sama seperti Miku EXPO 7 tahun silam.

Etiskah? Legalkah?

Argumen utama dari mereka yang kontra adalah soal etis. Menurut mereka, Kyou secara terang-terangan berusaha untuk menyerang gelaran aslinya dengan mengadakannya di hari yang sama. Ditambah konten promosi di Tiktok mereka 'mengajak' mereka yang gagal reservasi di acara resminya untuk datang ke event Kyou ini.

Mereka yang kontra tidak sepenuhnya anti dengan fan event, hanya saja tidak boleh digelar bersamaan dengan acara aslinya, dengan tujuan untuk menyerang acara aslinya. Menurut mereka, dengan menggelar acara tandingan berbarengan dengan aslinya, hype penggemar akan terpecah ke dua event berbeda. Jika ini sampai terjadi, KPI (key performance indicator) acara akan menurun, dan bukan tak mungkin miHoYo enggan menggelar acara serupa di Indonesia ke depannya.

Harusnya gak boleh, sih. (Foto: Tarmuji)

Tidak hanya soal etika, penggunaan art official dari Genshin Impact (yang tentu saja tanpa izin) oleh Kyou juga terhitung ilegal. Hal ini sudah ditulis secara tegas dalam peraturan resminya terkait penggunaan karya derivatif Genshin Impact. miHoYo punya hak untuk melayangkan tuntutan jika peraturan tersebut dilanggar.

Kompetisi Melahirkan Inovasi

Di sisi lain, ada juga yang berpendapat bahwa tindakan yang dilakukan Kyou sah-sah saja. Mereka mengerti bahwa tindakan tersebut tidak etis, tetapi hal tersebut sudah seringkali terjadi dalam dunia bisnis, sebagai bagian dari pasar bebas. Justru, dengan adanya event tandingan ini, event resminya dapat berbenah menjadi lebih baik.

Makanan yang disajikan pada acara Genshin dari Kyou (Foto: Tarmuji)

Dengan tujuan untuk memberikan pengalaman "event Genshin yang lebih baik", Kyou benar-benar tampil maksimal. Tidak hanya dekorasi yang semarak, mereka juga menyediakan makanan-makanan yang dibuat serupa dengan kuliner khas Teyvat, dengan harga yang jauh lebih murah. Merchandise yang tersedia juga jauh lebih banyak, dan tentu saja resmi dari miHoYo.

Melihat ramainya event tak resmi ini berjalan di waktu yang sama, miHoYo selaku pemilik IP Genshin Impact tentunya punya kuasa penuh untuk menuntut Kyou. Namun, bukan itu yang mereka lakukan. Sebaliknya, miHoYo dan Warung Koffie Batavia bahu membahu berbenah, untuk memberikan suasana yang menyenangkan bagi penggemar.

Event aslinya pun gak mau kalah! (Foto: Dean Astarada - KAORI Nusantara)

Di hari ketiga acara (5/12), area exhibition digelar di jalur antrian HoYo FEST. Mereka yang tengah mengantri masuk dapat berfoto sejenak dengan beragam karakter Genshin Impact. Dengan demikian, mereka yang tidak sempat reservasi juga tetap dapat menikmati keseruan acaranya.

Meskipun kehadiran exhibition ini bukan terjadi karena acara tandingan di atas, adanya peningkatan ini tetap mendapat respon positif dari penggemar. Namun, tak sedikit pula penggemar Honkai dan Themis yang kecewa karena tidak mendapatkan perlakuan serupa.

Tamparan Keras untuk miHoYo

Keberadaan acara Genshin tandingan ini tak hanya sekadar balada toko mainan yang sedang berusaha memperbaiki reputasinya. Kombinasi dari kacaunya HoYo FEST Honkai dan Themis kemarin, hingga decak kagum akan HoYo FEST di negara lain, juga menjadi faktor utama hal ini bisa terjadi.

Etiskah? Tidak. Legal? Ada poin-poin yang Kyou langgar. Bisa dituntut? Bisa banget. Namun, langkah yang dilakukan oleh HoYo FEST Indonesia untuk berbenah – alih-alih menuntut Kyou untuk menghentikan acaranya – juga hal yang patut diapresiasi. Mereka mau berbenah untuk bersaing secara sehat, meskipun saingannya memulai persaingan dengan cara yang tidak sehat.

Apakah miHoYo akan 'baper' dan tidak mau datang ke Indonesia lagi setelah kejadian ini? Kurasa tidak. Adanya acara tandingan ini justru membuktikan bahwa antusiasme penggemar dari Indonesia sangatlah tinggi. Namun, blunder demi blunder yang dilakukan miHoYo dan mitranya inilah yang membuat penggemar tidak puas dan membuat acara tandingan. Meninggalkan pasar Indonesia sama saja menolak rezeki.

Jika ada yang membawa argumen Miku EXPO yang tak kembali lagi, rasanya pun tak sebanding. Saya ingat betul saat menghadiri acara itu, bangku-bangku banyak yang kosong. Area penonton terasa sangat lapang. Ini pertanda bahwa penjualan tiket Miku EXPO tempo hari tidak memenuhi ekspetasi. Jauh berbeda dengan HoYo FEST Indonesia yang kian hari kian ramai.

Keberadaan "HoYo FEST tandingan" ini seharusnya menjadi tamparan keras dari miHoYo dan mitranya, bahwa antusiasme penggemar Indonesia tidak bisa dianggap remeh. Mereka tak bisa lagi memajang dekorasi ala kadarnya, terlalu membatasi merchandise yang dijual, dan menyajikan menu yang tak sesuai dengan tema. Jika miHoYo mau berhasil di acara selanjutnya, mereka harus bisa menyamai, atau bahkan melampaui, acara Genshin tandingan dari Kyou...

... atau bisa saja miHoYo tak mau ribet dan langsung menunjuk Kyou sebagai mitra HoYo FEST selanjutnya? Hanya waktu yang akan menjawab.

Gambar keluku oleh Tarmuji.