Ya, artikel ini akan sedikit teknis.

Bagi sebagian masyarakat, anime dipandang sebagai sesuatu yang kekanak-kanakan, bodoh, dan terkucilkan dari kehidupan sosial. Gaya menggambar anime dilarang di beberapa institut seni. Penggemar jejepangan pun dianggap remeh opininya. Hal ini menyebabkan banyak orang lebih memilih untuk menyembunyikan hobinya di depan umum. Namun, hal ini tidak berlaku untuk N. Rabino, yang lebih memilih untuk membuktikan bahwa penggemar jejepangan tidak seburuk yang masyarakat kira.

Tidak banyak yang diketahui tentang N. Rabino, selain makalahnya yang dipublikasikan di situs ResearchGate. Makalah ini berisi tentang hasil penelitiannya tentang aerodinamisme ukuran dada wanita, dengan memakai karakter Quetzalcoatl (Lucoa) dari anime Kobayashi-san Chi no Maid Dragon sebagai acuannya.

Apa Isi Makalahnya?

Sebelum memahami masalah ini, mau tidak mau kita kembali membahas perdebatan klasik dalam anime, yaitu dada besar versus dada rata. Berkaca dari perdebatan tersebut, penguji menyampaikan argumennya bahwa dada besar jauh lebih aerodinamis dari dada rata. Badan yang berlekuk ini diyakini mampu meningkatkan kecepatan dalam olahraga lari, ski, dan bersepeda.

Perbandingan aerodinamis kedua model 3D Lucoa (Sumber: N. Rabino)

Untuk membuktikan argumen tersebut, penguji membuat model 3D menggunakan piranti lunak Blender dan Miku-Miku Dance. Ada dua model yang dibuat, yakni Lucoa dengan dada besar dan rata. Tinggi kedua model tersebut sama, yakni 182 cm (termasuk tanduk).

Kedua model ini diuji dengan ANSYS Fluent R17, sebuah piranti lunak yang mensimulasikan terowongan angin. “Terowongan angin” ini akan menghembuskan angin dengan kecepatan yang berbeda, dari 1 m/detik hingga 30 m/detik. Kemudian, piranti lunak ini akan menghitung gaya angkat, gaya hambat, turbulensi, dan gesekan kulit dari kedua model yang diuji.

Bagaimana Hasilnya?

Seperti yang sudah diduga, dada rata memiliki daya angkat yang jauh lebih tinggi. Hal ini disebabkan karena dada besar memberikan beban yang besar pula, mengurangi daya angkat yang ada. Gaya hambat pada dada besar sedikit lebih kecil dari yang rata, sedangkan gesekan kulit dari kedua model tidak jauh berbeda. Perbedaan yang lebih kentara terlihat pada turbulensi kedua model, dengan model dada besar memiliki turbulensi lebih sedikit.

Meskipun makalah ini masih belum sempurna, mengingat adanya rambut panjang dan tanduk memiliki andil besar terhadap turbulensi yang ada, hasil penelitian ini sukses membuktikan argumennya, bahwa dada besar lebih unggul secara aerodinamis daripada dada rata.

Tertarik dengan makalah ini? Anda bisa membaca makalah lengkapnya di tautan ini. Tetaplah menekuni hobi, dan jangan berhenti belajar!

Penulisan oleh Excel Coananda