Saya cukup tercengang ketika musik dari Keiichi Tomita (d/n Tomita Lab.) featuring é•ˇå˛ĄäēŽäģ‹ (Ryosuke Nagaoka) berjudul パ゚ワãƒŧド (Password) masuk ke dalam rekomendasi Spotify saya beberapa bulan lalu.

Setelah mendengarkan beberapa kali, saya merasakan bahwa Keiichi Tomita sedang menciptakan definisi baru dari sebuah Modern Citypop dalam lagu ini seperti yang sudah saya bahas dan kutip di sini. Karya-karyanya juga digunakan dalam berbagai kesempatan oleh beberapa artis J-Pop terkemuka, sebut saja Kirinji, Mika Nakajima, Ringo Shiina, dan bahkan Maaya Sakamoto.

Penasaran, akhirnya saya memberanikan diri untuk mendengarkan satu album penuh dari karya terkininya berjudul M-P-C "Mentality, Physicality, Computer" yang terbit pada tahun 2018 lalu.

Namun sepertinya setelah saya dengarkan satu album penuh, Keiichi Tomita tidak hanya menyoal tema Modern Citypop yang ia kerjakan dalam lagu yang tersebutkan sebelumnya. Pop kontemporer dalam berbagai tempo nada yang dibalut harmonis antara instrumen musik konvensional dan elektronik (terutama yang berkaitan dengan synthesizer) dikemas rapi dan dinamis dalam album ini.

Bagaimana isi album ini secara keseluruhan? Yuk kita jelajah bersama!

Lagu Sisipan Antar Tema yang Unik

Setiap tema lagu yang ada dalam album ini dipisahkan dalam tiga segmen, yang dimana antar segmen itu dipisah dengan 4 lagu berbeda (Introduction, Interlude 1, Interlude 2, dan Outroduction), dimana 3 diantaranya didendangkan berkolaborasi dengan rapper Ryohu (Kandytown).

Transisi antar segmen ini mirip sekali dengan jeda infomersial radio pada umumnya, cukup singkat dengan rata-rata satu setengah hingga dua menit, namun musik dan olahan nada yang digunakan terdengar sangat unik.

Introduction lebih menggambarkan seperti pengantar akan bagaimana isi album ini dalam 40 menit 4 detik ke depan. Mungkin bisa juga menggambarkan bagaimana album M-P-C ini adalah sebuah proyek kolaboratif Tomita Lab yang menggambarkan berbagai genre dan mood lagu dalam satu kemasan album pop modern.

Interlude 1 dan Interlude 2 yang dikerjakan Keiichi Tomita dan dinyanyikan Ryohu lebih condong ke bagaimana pendengar akan dibawa berpindah genre segmen secara halus. Sebuah ide menarik sehingga mungkin kalian tidak akan sesegera mungkin untuk berpindah track lagu berikutnya dan lebih memilih menikmati lagu satu album secara keseluruhan.

Setelah segmen tiga lagu pertama yang lebih upbeat dengan bergradasi menanjak, Interlude 1 mengajak pendengar untuk sedikit menurunkan temponya perlahan, diiringi rap yang lebih melambai. Interlude 2 justru malah menurunkan temponya menjadi lebih rendah, memberikan kesan kalem dikarenakan dalam segmen lagu berikutnya akan bersifat lebih menenangkan.

Sementara Outroduction lebih bersifat sebagai "pesan terima kasih" telah mendengarkan seluruh lagu dalam album ini. Tentu saja dengan potongan chorus dari lagu M-P-C yang dinyanyikan oleh Ryohu, menegaskan tagline judul album ini.

First Segment: Gradasi Beat yang Tak Terduga

Segmen awal yang dimulai dari Introduction hingga Interlude 1 memberikan nuansa lagu yang memberikan nada-nada bright, namun juga perubahan komposisinya yang lebih upbeat. Lagu dalam segmen ini lebih dominan vokal lirik yang temponya terbilang cukup cepat, namun tak sesusah rap normal umumnya kita dengar.

M-P-C yang dinyanyikan oleh Ryohu (Kandytown) menggunakan tempo yang sedikit lebih lambat namun santai dan energetiknya tak ditepikan sama sekali.
ã‚ĸãƒĢペジã‚Ē (Arpeggio) yang dibawakan chelmico malah sangat mengejutkan. Lirik rap cepat dipadukan dengan pop elektro yang memiliki suasana tempo yang sangat dinamis namun tegas mengalir.

Perpaduan rap dan juga sentuhan pop urban yang penuh nada synthesizer berpadu dengan instrumen musik orkestra menjadikannya sebuah kombinasi yang unik namun klop dengan dendangannya. Kedua lagu tersebut juga memberikan kesan bahwa pop modern Jepang semakin dinamis mengikuti globalisasi dalam dunia musik internasional.

Selanjutnya パ゚ワãƒŧド (Password) dengan é•ˇå˛ĄäēŽäģ‹ (Ryosuke Nagaoka), cukup kental sekali nuansa permainan synthpop modern yang dihadirkan disini. Namun tempo yang diusung dalam lagu ini cenderung rata-rata tengah antara irama yang cepat tetapi tidak secepat yang dibayangkan. Permainan instrumennya yang menjadikan nuansa musiknya sama seperti musik-musik pop kota yang cukup mudah dinikmati.

Rachel & Mamiko, kedua nama penyanyi yang digunakan dalam akronim duo rap chelmico. 

Second Segment: Groovy dalam Berbagai Format

Memasuki segmen kedua, lagu berubah menjadi groovy setelah ditandai dari permainan nada di Interlude 1. Tema dalam segmen ini terbilang unik, karena ada perbedaan tempo nada antar track lagu yang naik lalu turun melandai dan kemudian naik kembali. Meskipun begitu, kesan groove tidak menghilang dalam segmen ini.

Let it ride yang dinyanyikan Kento NAGATSUKA (WONK) memiliki kesan landai mengalir, namun karena perpaduannya dengan elektropop yang groovy ini menjadikannya cukup terasa energetik. Tak hanya itu, POOLSIDEDELIC dari REI juga memiliki efek yang sama, namun dengan tempo cukup semarak seperti sedang berada di pool party.

Kento Nagatsuka (WONK) yang hadir juga dalam album M-P-C ini.

OCEAN yang dilantunkan NAZ malah cenderung sebaliknya. Walaupun kesan landai ada, namun ketika dipadukan dengan nada yang cukup kalem nan melankolis ini membuat saya merasakan ketenangan yang seolah mengajak untuk melepaskan beban. Sensasi gelombang ombak yang naik turun dengan tenang serupa emosional manusia bisa dirasakan disini setelah mendengarkan segmen awal tadi.

Third Segment: Melankolis Sendu yang "Menenangkan"

Setelah diajak naik turun melodi dalam dua segmen sebelumnya, kali ini kita akan diajak untuk merendah, bernuansa melankolis dengan dua lagu terakhir. Gradasi nadanya berbeda, setelah sebelumnya menanjak naik ataupun naik-turun-naik kembali kini kembali melandai yang benar-benar rendah.

rain on you yang ditembangkan 七尞旅äēē (Tavito Nanao) dan juga įˇŠã‚„かãĒ毒 (Yuruyakana-doku; terj. Racun yang Menyiksa) dari 吉į”° æ˛™č‰¯ (Sara Yoshida) menggunakan nada-nada yang santai namun masih terasa suasana sendunya. Yang membedakan, rain on you sedikit memiliki nuansa cerah, namun Yuruyukana-doku cenderung gelap namun tidak sampai menimbulkan kesan tidak nyaman.

Uniknya, kedua lagu ini punya makna lirik yang sangat berlawanan. Rain on you lebih cenderung memiliki nuansa menenangkan dan memberi pengharapan meskipun kalian mengalami hari-hari yang cukup berat. Terlepas apapun yang terjadi, nikmati saja hujannya.

夊気äēˆå ąã€€čŖåˆ‡ã‚‰ã‚Œã‚‹ days
Tenki yohou uragirareru days
(ramalan cuaca [kadang] mengkhianati hari)

おしゃãļã‚Šã§ã‚‚ã€€čĄŒãå…ˆã¯å¤‰ãˆãĒいで
Doshi yaburi demo yukisaki wa kaenaide
(jangan ubah tujuanmu meskipun kamu cukup kepayahan)

Yuruyukana-doku cenderung sedikit lebih sendu dan agak gelap. Menggambarkan sebuah kebingungan akan hubungan yang penuh kebohongan, entah itu kecemburuan atau rasa tak bisa memiliki. Tapi disisi lain kalian tak bisa meninggalkannya begitu saja.

įžŽã—いį­”えãĢ 僅かãĒ毒č–Ŧ
Utsukushii kotae ni wazukana dokuyaku
(jawaban yang indah namun licik dengan sedikit racun)

隠せãĒいåŧąã•ãžã§ã€€æˇˇãœã‚‹ãĒんãĻずるいよ
Kakusenai yo wasa made mazeru nante zuruiyo
(tercampur dengan kelemahan yang tak bisa disembunyikan)
駆けåŧ•ãã‚‚ã‚˛ãƒŧムもしたくãĒいぎ
Kakehiki mo geemu mo shitakunaino
(aku tdak ingin menawar apapun atau bermain (denganmu))

äģŠã‚’æŧ”じãĻいãĻį˛žä¸€æ¯ã§
Ima o enjiteite sei ippaide
(kita sendiri (sudah) dalam permainan sekarang)

教えãĻæŦ˛ã—ã„ã€€ã“ãŽæ‹ãŽč‡´æ­ģ量は おれくらい
Oshiete hoshii kono koi no chishiryou wa dore kurai
(beritahu aku, seberapa mematikannya takaran cinta ini?)

Uniknya, tempo yang digubahkan ke dalam lagu ini cenderung menenangkan, seolah kalian 'teracuni' oleh perpaduan lirik sendu dan tempo nadanya yang lambat.

Kesimpulan Akhir

Sampailah akhirnya kita di bagian akhir ulasan album ini. Banyak sekali unsur-unsur modern pop yang ditegaskan oleh Keiichi Tomita dalam setiap lagunya. Perpaduan yang bervariatif dari berbagai genre yang mudah dan cukup enak didengarkan semua kalangan juga menjadi sebuah ciri khas tersendiri yang (menurut saya) cukup sulit ditemukan dalam karya musik belakangan ini.

Seperti yang ditulis dalam tagline album dan juga artikel ini, tidak ada salahnya juga album ini dikategorikan sebagai sebuah eksplorasi ekspresi manusia yang cukup dinamis. Selalu ada masa pasang surut dalam aspek berkehidupan, begitu juga dari apa yang ditawarkan dalam setiap lagu dalam album ini yang memiliki tempo nada yang beragam tinggi maupun rendah.

Semestinya itu adalah hal yang lumrah bagi kita dalam menjalani hidup, dan Keiichi Tomita mengajak kita untuk meresapi sekaligus mengikuti setiap alurnya tanpa henti dalam bentuk kemasan album lagu ini yang bisa kalian nikmati dalam berbagai format.