Perlahan, tapi pasti, di layanan alir musik daring seperti Spotify dan YouTube Music mulai terlihat beberapa lagu-lagu nuansa city pop alias pop kota dari penyanyi Jepang yang sempat terkenal pada masa itu. Tak hanya itu juga, beberapa dari kalian yang sempat membaca artikel ini juga ada yang mulai tertarik dengan genre yang satu ini.

Kalian tentu sudah mengenal genre Japanese city pop ini dari sampel lagu lain -entah itu dari musisi mancanegara bergenre vaporwave atau future funk seperti Nanidato, Mikazuki BIGWAVE, Tanuki atau Macross 82-99 atau bahkan dari artis Jepang bertema serupa namun dengan nuansa modern seperti Kirinji, Junk Fujiyama, atau Tomomi Sano.

Dengan mengenal artis-artis musik yang disebut di atas, tentu kalian (mungkin) bisa menikmati suasana dan alur lagu city pop ini dengan mudah.

Pertanyaannya: Di mana kamu harus memulai mengenal genre ini?

Oleh karena itu, kali ini kita akan membedah bermacam-macam subgenre dari city pop berdasarkan dari tipe-tipenya.

Essential City Pop

Subgenre ini lebih berisi tema city pop secara umum dengan tema yang lebih menggambarkan bagaimana belantika musik Jepang terpengaruh bubble era tahun '70 hingga '80-an.

Musik yang beredar dengan genre ini lebih umum mengambil inspirasi dari gaya musik barat (terutama Amerika) bernuansa pop dan jazz yang juga sedang nge-tren di masa itu. Beberapa penyanyi yang memiliki tema musik ini adalah Tatsuro Yamashita, Anri, Kiyotaka Sugiyama & Omega Tribe dan Takako Mamiya.

Takako Mamiya dari album berjudul sama, Love Trip tahun 1982.

Idol Pop

Kalian enggak salah baca, kok. Dulu juga penyanyi pop dengan basis idol ini juga lumayan terkenal di Jepang. Tidak hanya dari audisi yang diadakan setiap agensi, tetapi juga melalui jejak rekam penampilan calon idol di beberapa klub yang kemudian akan diseleksi ulang.

Tren awal idol pop ini mulai berkembang di tahun '70-an dan mulai populer di tahun '80-an. Di tahun inilah idol pop mencapai masa keemasannya dengan mulai bermunculan wajah-wajah penyanyi baru di aliran subgenre ini.

Tidak ada tema khusus dalam subgenre ini, entah itu fusion pop dan jazz atau bentuk aliran lain.

Namun, seperti umumnya konsep idol ini, keberadaannya cukup tenar karena memang sering dipakai sebagai bahan komersial yang cukup sukses di masa itu. Berpenampilan menarik tentu juga termasuk nilai jual yang dicari demi meraih spot nomor satu dalam subgenre ini di samping gubahan lagunya yang tentu enak didengar.

Artis idol pop yang cukup dikenal mengisi subgenre ini sebutlah Minato Honda, Kikuchi Momoko, Chisato Moritaka, dan Shizuka Kudo.

Fusion

Sesuai judulnya, subgenre ini lebih menekankan ke kombinasi struktur musik (contohnya di sini adalah musik jazz) yang kompleks dan musik kontemporer terinspirasi dari Miles David pada akhir tahun '60-an.

Salah satu bentuk populernya disini adalah jazz funk yang dirilis pada tahun 70-an dan perkembangan aransemennya makin membaik dalam dekade berikutnya. Bentuk-bentuk fusion ini mudah dikenal kalangan luar Jepang karena cukup mudah dan nyaman didengar semua kalangan.

Dalam perkembangannya, konsep subgenre fusion ini mendorong lebih banyak musik-musik lainnya menjadi berbeda dan unik melampaui batas musik yang hadir pada era itu, menambah koleksi musik nuansa city pop khas dari Jepang.

Masayoshi Takanaka, Sadistic Mika Band, Ryo Kawasaki, dan Casiopea adalah contoh beberapa artis yang mempopulerkan subgenre ini.

Folk Rock/Country/Blues

Awal muncul subgenre ini adalah di awal tahun '70-an ketika generasi musisi Jepang tumbuh bersamaan dengan hadirnya musik khas Amerika.

Kehadiran subgenre ini sebagai jawaban atas keinginan musisi Jepang yang ingin menciptakan "rock khas Jepang" dengan tambahan pengaruh dari musik khas dunia barat. Hasil kombinasi ini menciptakan musik yang terkesan "Amerika" sekali, tetapi dengan sedikit twist budaya Jepang di dalamnya.

Artis musik dan band yang memulai khas subgenre ini adalah Happy End, Chu Kosaka, dan Morio Agata.

Tak hanya itu, bentuk musik subgenre folk ini juga dipakai aliran garis kiri Jepang sebagai bentuk ekspresi politik nasional Jepang yang cukup keruh pada tahun-tahun awal berkembangnya.

Musisi yang berperan dalam subgenre far-left folk ini diantaranya adalah Wataru Takada, Ryo Kagawa, dan Nobuyasu Okabayashi.

Synth Pop/New Wave/Techno Kayo

Sampailah pada subgenre yang tidak terlalu asing di kuping kalian, yaitu synth pop. Subgenre musik ini cukup dikenal melalui ciri khasnya dengan eksperimen alat musik synthesizer yang dipadukan dengan nuansa bubble pop Jepang.

Subgenre synthpop diperkenalkan oleh Yellow Magic Orchestra pada akhir tahun '70-an.

Dis amping itu, aliran subgenre new wave juga muncul di era ini. New wave lebih dikenal karena perpaduan antara musik rock standar (bisa juga blues) dengan nuansa pop, disko atau musik elektronik. Artis yang populer dari jalur ini diantaranya P-Model, Ippu-Do, dan Moonriders.

Sebagai hasil dari perkembangan subgenre ini yang makin masih akibat pengaruh dari budaya barat, lahirlah techno kayo dengan pendekatan yang lebih berani. Normalnya genre ini juga masih ada pengaruh dari Yellow Magic Orchestra yang kebetulan berkolaborasi dengan artis city pop esensial seperti Tatsuro Yamashita dan Taeko Ohnuki dalam albumnya Romantique pada tahun 1980.

Modern Artist?

Tentu masih ada kok musisi modern yang mengedepankan konsep city pop dengan nuansa modern. Beberapa diantaranya masih berlanjut berkarya dan mulai bertransisi menyesuaikan dengan tema Jepang yang lebih cerah dan mengedepankan optimisme masa depan.

Contoh artis musisi modern dengan nuansa city pop selain yang tersebutkan dalam bagian awal tadi adalah Especia, Lamp, dan juga Keiichi Tomita (dibawah studio pribadi Tomita Lab).

Sampailah kita pada akhir dari artikel ini. Perkembangan city pop di Jepang lebih dominan dari adanya pengaruh musik dan budaya barat yang masuk perlahan-lahan ke dalam Jepang.

Sebagai antisipasinya, musisi lokal Jepang pun juga berimprovisasi agar musik garapan mereka tetap mampu menghadirkan kearifan lokalnya tanpa harus menepikan westernisasi agar karya mereka juga bisa dinikmati semua kalangan di berbagai belahan dunia dalam bentuk keterbukaan informasi yang semakin berkembang dari masa ke masa.

Jadi, subgenre city pop mana yang sesuai dengan telingamu?