Event Operational Intelligence di Arknights memunculkan banyak cerita menarik. Tak hanya memunculkan dialog antara Patriot dan Hellagur serta introduksi Magallan, bagian berjudul After School Homework menceritakan Ifrit, anak kecil dengan salah satu kemampuan arts paling tinggi di antara seluruh operator.

Ifrit adalah, secara fisik dan jiwa, anak-anak. Anak-anak yang emosional, lebih tepatnya, dan susah diatur. Ia kesulitan untuk melakukan apa yang dikerjakan oleh anak-anak pada umumnya, tak bisa mengontrol amarah, dan sulit dikendalikan.

Lebih dari itu, meskipun umurnya masih dini, di dalamnya ada bagian lain yang memberikannya kekuatan sihir yang hebat sekali. Kekuatan ini kemudian dimanifestasikan lewat pelontar api yang sangat kuat, mampu membakar apapun yang berada di depannya secara horizontal.

Mengapa anak kecil yang tak stabil secara psikologis ini diberikan senjata yang kuat sekali? Jawabannya ada di dua operator senior, Saria dan Silence, serta pusat penelitian tempat mereka bergabung, Rhine Lab.

Semangat Sains Nihil Etika Rhine Lab

Para peneliti Rhine Lab punya semangat sains yang tinggi. Ini tidak dapat dipungkiri. Mayer sangat bersemangat dalam bekerja di lokakaryanya, Ptilopsis dengan kajian datanya, Silence sebagai dokter, dan Saria sebagai peneliti di bidang pertahanan.

Semangat ini paling tercermin di Magallan. Sebagai operator yang mengurus penelitian lapangan, ia mendedikasikan diri untuk bepergian ke kawasan-kawasan paling ekstrim dan paling dingin di muka bumi, membahayakan diri sendiri dengan beroperasi sendirian untuk menjaga salah satu research base yang ada di kawasan Arktik itu (Operational Intelligence Vol.5).

Dari kemarin kalian nyari ini, kan.

Semangat tersebut juga beroperasi di bilangan yang berbahaya. Rhine Lab meneliti originium dan oripathy, hubungannya ke manusia, serta bagaimana unsur berbahaya itu bisa dimanipulasi untuk kepentingan manusia. Ini saja sudah berbahaya: wabah oripathy muncul karena pemerintahan Ursus tidak berhati-hati dengan pertambangan originiumnya. Meskipun Rhine Lab memiliki standar ilmiah yang ketat dalam mengurus originium, apa yang kurang dari mereka adalah etika penelitian.

Terhadap dua etika penting ketika seseorang ingin meneliti dengan menggunakan subjek manusia (seperti Ifrit). Pertama, subjek harus diberitahu apa yang akan dilakukan dan setuju tentang hal tersebut (informed consent). Kedua, subjek tidak boleh disakiti (non-malificence).

Rhine Lab jelas telah melanggar prinsip non-malificence. Ifrit terkena dampak psikologis berat: setidak-tidaknya, ia menjadi tidak stabil dan sering kehilangan ingatan.

This was Iffy's favorite story to read, perhaps due to how she can relate to it. However... she seems to have forgotten the book here. How odd. - Voiceline Magallan

Melihat hal-hal berikut ini, tidak meyakinkan apakah Rhine Lab telah menjalankan prinsip informed consent sekaligus etika-etika penelitian lainnya.

Rhine Lab berusaha untuk mengubah dan mengontrol perubahan-perubahan yang terjadi secara ilmiah: singkatnya, mengubah hukum alam itu sendiri (voiceline Saria). Langkah-langkah yang dilakukan cukup ekstrem, seperti secara sengaja memasukkan unsur originium ke badan seseorang (voiceline Silence).

Lebih-lebih, terdapat eksperimen-eksperimen rahasia yang dilakukan Rhine Lab, jauh dari pandangan masyarakat umum, dan cenderung 'subversif' (Arsip 4 Silence) dan dibenarkan untuk tujuan 'memajukan peradaban dunia', yang tidak dapat dihentikan meskipun 'terhadap sisi gelap' dari eksperimennya (Arsip 3 Ptilopsis). Dokumen-dokumen ini tak boleh diakses oleh petinggi Rhodes Island sekalipun (Arsip 3 Ptilopsis).

Sisi gelap ini dapat berupa bagaimana mereka memberikan senjata peledak kepada anak-anak (Arsip 2 Ifrit), sebuah dokumen berlabel 'Flame Demon Incident' (Arsip 3 Ptilopsis) dengan salah satu implikasi adalah Ifrit yang kehilangan ingatan (voiceline Magallan) dan hanya memiliki sedikit teman (voiceline Magallan) dengan sikap bermusuhan terhadap 'orang-orang berjubah putih' dan sikap antipati terhadap orang lain (Operational Intelligence Vol.4). Dalam proyek konstruksi tertentu, para periset bahkan tidak diberitahu apa yang sebenarnya mereka teliti dan kalau mereka tahu apa yang sesungguhnya apa yang mereka lakukan, mereka 'pasti akan membatalkan proyek itu sendiri' (Arsip 1 Mayer).

Ketiadaan transparansi ini ditunjukkan lebih lanjut dengan bagaimana data mengenai operator tertentu dikunci (Arsip 3 Ptilopsis) dan para peneliti berada dalam perjanjian kerahasiaan (voiceline Mayer) terkait operator lain.

Semua bocoran informasi ini mengarah pada satu kesimpulan: Rhine Lab beroperasi dalam bayang-bayang, secara shady, nihil transparansi dan pertanggungjawaban, serta mengabaikan keselamatan peneliti dan subjek penelitian demi tujuan organisasi.

Ifrit Lahir dari Eksperimen yang Gagal

Maka tidak mengherankan bahwa Ifrit yang lahir dari laboratorium Rhine Labs menjadi apa yang kita lihat di bab After School Homework. Ifrit berperilaku seperti 'anak umur 6-10 tahun', seringkali memberontak, terlalu percaya diri, egois, impulsif, tidak dapat mengontrol emosinya, dan langsung bertindak tanpa berpikir konsekuensi atas tindakannya. Ia tidak mau diatur, membakar pekerjaan rumahnya sendiri, dan bisa saja membakar infrastruktur Rhodes Island tempatnya bernaung.

Dengan kondisi Ifrit seperti itu, tentu tidak bijak memberikannya pelontar api yang dapat menjangkau jarak 15 meter, dan berisi originium sebagai bahan bakar sejumlah cukup banyak untuk menginfeksi satu gedung dengan oripathy.

Poor child. Who could have given her such a murderous thing?
Whoever it was, they deserve a vicious beating! - Arsip 3 Ifrit

Tetapi Rhine Lab terindikasi memang tidak ambil pusing atas well-being dari anak kecil itu. Sebelum datang ke Rhodes, Ifrit telah mendapatkan perawatan dari Rhine Lab, yang, jika melihat kondisinya sekarang, berjalan dengan tidak baik.

Ifrit dan rekannya di Rhine Labs (Karya: NoriZC)

Silence dan Saria sama-sama menjadi peneliti dalam kasus itu. Cilakanya, suatu hari, eksperimen itu gagal besar: Saria sebagai Direktur Divisi Pertahanan Rhine Lab lantas langsung melakukan apapun yang ia bisa agar 'eksperimen' itu β€” Ifrit β€”tidak menghancurkan apapun yang ada di sekelilingnya. Ia bertindak sendirian dan langsung meninggalkan Rhine Lab setelah kejadian itu.

Sedang Silence yang sampai sekarang bertanggungjawab atas Ifrit menyalahkan Saria tentang apa yang terjadi. Terlepas dari pertikaian di antara keduanya, Silence dan Ifrit turut serta meninggalkan Rhine Lab dan mengikuti Rhodes Islands Pharmaceutical. Namun, hampir semua orang di Rhine Lab mengetahui insiden itu, meskipun seperti disebutkan sebelumnya arsip bersifat rahasia dan peneliti terikat perjanjian kerahasiaan.

Is Iffy doing better these days? When I left Rhine Lab last time, I was really worried about her condition.. - Voiceline Magallan

Celakanya, Silence tidak tahu detail atas kejadian itu. Sesuai dengan pola-pola yang telah ditunjukkan di atas, para petinggi Rhine Lab menyembunyikan fakta bahwa tingkat infeksi Ifrit tinggi sekali dan jika tidak dikendalikan akan dengan mudah menjadi tidak terkontrol, dan bahkan menjadi 'catastrophe' serupa Talulah.

Ursus menciptakan bencana dengan ketidakbecusan memerintah dan pengabaian hak pekerja, sedang Rhine Lab menciptakan bencana justru hampir-hampir dengan sengaja, disertai segala perhitungan ilmiahnya yang detail dan terkondisikan.

Gambar keluku oleh Topu.